Bekas jerawat yang lebih dalam dapat berupa jaringan parut yang terbentuk akibat kerusakan lapisan dermis kulit. Ada tiga jenis utama jaringan parut, yaitu ice pick scars, boxcar scars, dan rolling scars.
Bekas ini terjadi karena rusaknya struktur kolagen di kulit dan cenderung lebih sulit dihilangkan karena mempengaruhi tekstur kulit.
2. Proses Regenerasi Kulit yang Lambat
Kulit memiliki kemampuan alami untuk memperbaiki diri, tetapi proses ini bisa berlangsung lebih lama tergantung pada faktor usia, kesehatan, dan kondisi kulit seseorang.
Pada usia yang lebih muda, kulit cenderung lebih cepat dalam meregenerasi sel-sel baru.
Namun, seiring bertambahnya usia, proses regenerasi sel melambat, sehingga bekas jerawat membutuhkan waktu lebih lama untuk memudar.
BACA JUGA:Waspada! Kepala Kesemutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini
BACA JUGA:Lebih Fleksibel dan Spontan, Inilah 9 Hal yang Tidak Disukai Gen Z
3. Peradangan yang Parah
Semakin parah peradangan jerawat, semakin besar kemungkinan terbentuknya bekas.
Jerawat yang meradang (jerawat nodul atau kista) merusak jaringan kulit lebih dalam dan menyebabkan kerusakan pada lapisan dermis.
Ketika peradangan mencapai lapisan kulit yang lebih dalam, sel-sel kulit berjuang lebih keras untuk memperbaiki jaringan yang rusak, yang mengakibatkan terbentuknya jaringan parut yang lebih jelas.
4. Produksi Melanin Berlebih
Hiperpigmentasi pasca inflamasi sering terjadi pada orang dengan kulit yang lebih gelap karena kulit cenderung menghasilkan lebih banyak melanin (pigmen kulit) sebagai respons terhadap peradangan.
BACA JUGA:Terlalu Sensitif dan Bawa Perasaan, 10 Alasan Mengapa Orang Tidak Suka Gen Z
BACA JUGA:Simak 10 Efek Samping Merokok Terhadap Kesehatan Kulit