BACA JUGA:Body Shaming: Perilaku Buruk yang Harus Dihentikan
Hal ini menimbulkan dilema emosional bagi mereka yang berada di antara dua tekanan: ketakutan terhadap pernikahan dan harapan sosial untuk menikah.
7. Pengaruh Media Sosial dan Representasi Pernikahan
Media sosial memainkan peran besar dalam tren ini. Banyak konten yang menggambarkan sisi negatif dari pernikahan, seperti drama rumah tangga, perceraian, atau masalah finansial, yang memperkuat pandangan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan.
Meme, video, dan diskusi tentang pernikahan yang "scary" sering kali viral di platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok, memperkuat kecemasan generasi muda tentang komitmen ini.
8. Perubahan Pandangan Tentang Keluarga
Tren "Marriage is Scary" juga memengaruhi cara pandang terhadap konsep keluarga. Banyak individu yang lebih terbuka terhadap gagasan keluarga alternatif, seperti menjadi orang tua tunggal, adopsi tanpa pernikahan, atau tidak memiliki anak sama sekali.
BACA JUGA:Body Shaming: Perilaku Buruk yang Harus Dihentikan
BACA JUGA:Ini Cara Melakukan CPR! Pertolongan Pertama Henti Jantung
Hal ini menunjukkan perubahan nilai tradisional tentang keluarga dan pernikahan.
9. Peningkatan Fokus pada Kesehatan Mental
Tren ini juga membawa dampak positif berupa peningkatan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental sebelum menikah.
Banyak orang yang memilih untuk menunda pernikahan demi fokus pada kesehatan mental dan menyelesaikan masalah pribadi terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman tentang pentingnya kesiapan emosional dalam pernikahan.
10. Pengembangan Pasangan yang Lebih Sadar
Sementara tren ini membawa banyak ketakutan dan kecemasan, bagi sebagian orang, tren ini juga mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dan realistis dalam memilih pasangan hidup.
Banyak yang lebih memprioritaskan komunikasi yang baik, nilai-nilai yang sejalan, dan persiapan emosional sebelum memutuskan untuk menikah.