Mahasiswi India Ciptakan Baju Anti Perkosaan

Jumat 12-04-2013,19:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

NEW DELHI—Tiga mahasiswi tekhnik di negara bagian Chennai, India, menciptakan pakaian dalam wanita anti pemerkosaan. Busana ini selain dilengkapi dengan alat pelacak GPS, juga mampu mengeluarkan sengatan listrik sebesar 3.800 kilovolt, woww!. Bayangkan saja, listrik di rumahan hanya menggunakan 220 volt. Pakaian dalam ini diklaim bakal menjadi solusi instan atas maraknya serangan seksual terhadap para perempuan di India, seperti kasus pemerkosaan dalam bus yang berujung kematian korbannya di New Delhi, Desember lalu. GPS bakal mampu memandu petugas polisi melacak korban, sedangkan kejutan listrik diyakini mampu melumpuhkan pemerkosa. Perangkat berbentuk baju tidur dengan kawat di antara payudara tersebut dinamai Society Harnessing Equipment (S.H.E.). Alat ini otomatis bakal mengalirkan listrik kepada penyerang saat mencoba menekan tubuh sang perempuan. Trio mahasiswa teknik dari sebuah universitas di Chennai itu mengatakan, ide inovasi tersebut dipicu penyerangan brutal terhadap mahasiswa berusia 23 tahun yang diperkosa beramai-ramai dalam sebuah bus di New Delhi Desember lalu, yang membuat ngeri seluruh dunia. \"Produk tersebut tidak hanya melindungi perempuan namun juga memberikan hukuman instan bagi pelaku serangan,\" ujar salah satu kreator Rimpi Tripathi kepada dw.de, Kamis (11/4) \"Kami ingin memberikan solusi instan, murah dan memberi hukuman di tempat, agar hal ini dapat mencegah orang yang mencoba memperkosa perempuan,\" lanjutnya. Kerja keras selama berbulan-bulan, perencanaan yang teliti dan penciptaan sirkuit listrik sensitif yang tidak akan membahayakan pemakai merupakan nilai penting inovasi tersebut. Alat ini juga mampu mengeluarkan serangkaian kejutan listrik, sampai 82 kali untuk memastikan penyerang menghentikan aksinya. Di sisi lain, produk ini juga tahan air dan dapat dihubungkan dengan telepon selular lewat Bluetooth. Tim tersebut juga berupaya mencari kain yang sesuai, agar perempuan dapat mencucinya seperti baju biasa, sebelum tersedia di pasar. (esy/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait