Makanan tertentu yang ibu konsumsi, seperti kacang-kacangan, brokoli, kubis, atau makanan penghasil gas pada umumnya, dapat menyebabkan bayi memproduksi lebih banyak gas. Hal ini karena beberapa zat masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi oleh bayi.
- Formula
Untuk bayi yang tidak diberi ASI dan diberi susu formula, beberapa susu formula dapat menyebabkan gas.
Hal ini biasanya terjadi jika bayi kesulitan mencerna laktosa atau protein susu sapi yang terdapat pada sebagian besar susu formula. Alergi atau intoleransi terhadap susu formula dapat menyebabkan penumpukan gas di perut bayi Anda.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Ini Tips Memilih Sabun Pembersih Miss V
BACA JUGA:Ini Dia Dampak Generasi Sandwich dan Cara Memutus Rantainya
- Fermentasi makanan oleh bakteri usus
Seiring pertumbuhan anak, bakteri di usus mulai berkembang dan membantu pencernaan.
Proses fermentasi yang dilakukan bakteri tersebut pada makanan yang dicerna, terutama pada bayi yang baru mulai mengonsumsi makanan padat (MPASI), dapat menghasilkan gas dalam jumlah yang cukup besar.
Hal ini normal dan merupakan bagian dari pengaturan pencernaan alami tubuh bayi Anda.
- Posisi dan aktivitas bayi
Anak yang tidak banyak bergerak atau sering berbaring seharian juga lebih rentan mengalami penumpukan gas.
Posisi tubuh yang buruk membuat gas lebih sulit keluar dari tubuh, sehingga bayi mungkin merasa tidak nyaman dan sering buang angin saat mencoba mengeluarkan gas.
BACA JUGA:Ini Dia Dampak Generasi Sandwich dan Cara Memutus Rantainya
BACA JUGA:Inilah Alasan Kenapa Wanita Kehilangan Rasa Cinta, No. 2 Paling Sering Terjadi
- Respon terhadap perubahan lingkungan dan stres
Bayi mengalami perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu, suasana hati atau stres, yang dapat mempengaruhi sistem pencernaannya.
Terkadang stres atau mudah tersinggung pada anak bisa meningkatkan jumlah gas yang menumpuk di perut.
Sering kentut pada anak biasanya merupakan bagian dari proses alami tubuh dan tidak memerlukan perawatan medis khusus, selama tidak disertai gejala lain seperti sakit perut parah, muntah atau diare.