BENGKULUEKSPRESS.COM - Warga Pematang Gubernur kota Bengkulu keluhkan proses pengerjaan pipa air SPAM Kobema yang sudah tiga minggu dilakukan. Keluhan bukan saat proses pemasangan selesai, namun saat sudah selesai.
Sebelumnya, tim pengerja proyek melakukan penggalian untuk pipa sedalam kurang lebih 1,5 meter, dengan lebar sekitar 50 cm. Galian itu untuk memasang pipa hitam besar berdiameter sekitar 40 cm.
Usai dipasang, pipa kemudian digali dengan tanah bekas galian. Ternyata, banyak bekas galian yang ditutup kini menciptakan lubang yang membuat warga dan pengendara motor terjebak.
Bahkan di malam hari banyak mobil yang terperosok karena menginjak tanah bekas galian yang belum padat.
BACA JUGA:Penyertaan Modal BPRS Fadilah Bengkulu Diusulkan Rp 7 Miliar
BACA JUGA:Penilaian IGA, Kuantitas dan Kualitas Inovasi Pemkot Bengkulu Meningkat, Targetkan Masuk 3 Besar
Sutomo, seorang warga mengatakan bekas lubang yang ditutup tidak dipadatkan dan berakibat beberapa kendaraan terperosok dan tersangkut.
"Bekas galian ini belum padat, makanya sering kendaraan terjebak disini. Apalagi tidak ada rambu-rambunya. Kalau malam kebanyakan mobil yang rodanya terbenam dan nyangkut," jelasnya.
Selain itu, banyak tanah sisa galian dibiarkan menumpuk begitu saja. Padahal bisa dimanfaatkan untuk memadatkan lubang, setelah pipa selesai ditanam.
Jumlah lubang besar yang ukurannya bisa menelan sepeda motor terus bertambah. Apalagi setelah kota Bengkulu dilanda hujan deras. (*)