Rekomendasi Dian dan Bahrudin Diabaikan

Jumat 12-04-2013,13:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - DPW PAN Provinsi Bengkulu memutuskan tidak akan merubah calon wakil gubernur yang diserahkan kepada gubernur. PAN tetap akan mencalonkan Sultan B Najamudin, Edison Simbolon, dan Dian A Syahroza, sebagaimana rekomendasi yang sudah diserahkan kepada gubernur. Rekomendasi tersebut hasil kesepakatan parpol koalisi Demokrat dan PAN yang sudah disetujui oleh Hatta Rajasa, sebagai Ketua Umum DPP PAN.

Sehingga rekomendasi yang sudah diserahkan kepada gubernur tidak akan dicabut, meski beredar SK Surat DPP PAN Nomor:PAN/A/KU-SJ/195/IV/2013 pada 9 April 2013, yang merekomendasikan Dian A Syahroza dan Bahrudin. \"SK yang final dan sah adalah yang sudah diserahkan kepada gubernur, mencalonkan tiga nama sesuai keputusan parpol koalisi,\" kata Ketua DPW PAN Provinsi H Helmi Hasan SE, disampaikan melalui Wakil Sekretaris Dempo Exler SIP, tadi malam.

Dia mengatakan, mandat yang diterima oleh Ketua DPW PAN Provinsi dari Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa, adalah menetapkan tiga calon wakil gubernur sesuai dengan kesepakatan parpol koalisi PAN-Demokrat. \"Jadi, tiga nama yang sudah dicalonkan final. Kami mengganggap surat kedua yang mencalonkan dua nama (Dian dan Bahrudin) tidak ada,\" ujarnya.

Dia mengatakan, DPW PAN Provinsi mematuhi perintah Ketua Umum Hatta Rajasa, yang telah disampaikan secara langsung kepada Ketua DPW PAN Helmi Hasan. Sedangkan surat kedua diterima melalui faxmile, yang kebenarannya diragukan. \"Kami belum menerima secara resmi, jadi surat yang muncul secara tiba-tiba ini kita abaikan. Biasanya, kalau ada keputusan penting seperti ini, Ketua DPW langsung dipanggil bertemu Ketua Umum,\" ujarnya.

Sedangkan surat terakhir yang mencalonkan Dian A Syahroza dan Bahrudin, secara resmi belum diterima oleh DPW PAN Bengkulu. \"Ditegaskan, tidak ada perubahan calon wagub dari PAN untuk diusulkan kepada gubernur,\" katanya.

Presiden Kecewa Menteri Dalam negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi juga menegaskan presiden akan segera memanggil gubernur Bengkulu. Hal ini terkait dengan kosongnya kursi wakil gubernur yang tak kunjung diisi.

\"Kemarin saya sudah  lapor bapak (presiden). Beliau kecewa wagub belum diisi, mudah-mudahan beliau akan segera panggil gubernur,\" ujar Gamawan Fauzi, dalam  pesan SMS yang diterima BE.

Seperti diketahui, meski sudah menyanggupi untuk ketemu dengan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Presiden masih mencari waktu yang pas. Presiden belum menjadwalkan pertemuan, namun akan dilakukan secepatnya. Mengingat kursi wakil gubernur harus segera dilakukan pengisian.

Sementara itu, dewan masih menunggu gubernur untuk segera menyerahkan calon wakil gubernur. Namun masih memberikan kesempatan kepada gubernur untuk ketemu presiden. \"Paling tidak kita menunggu sebelum paripurna LKPj gubernur,\" kata Ketua Fraksi Raflesia Bersatu Rahimandani MA.

Salah satu anggota FKPD, dalam acara Coffe Moring di Gedung daerah juga menyampaikan kepada gubernur, agar pengisian kursi wagub dapat dilakukan secepatnya. \"Sehingga tidak menimbulkan pandangan dan pendapat yang berbeda-beda,\" ujar anggota Forum FKPD itu.

Sedangkan, Gubernur H Junaidi Hamsyah, kemarin sudah berada di Jakarta, selain menunggu panggilan dari presiden juga menghadiri launching Kesehatan di Kementerian Kesehatan. Dia masih ingin ketemu presiden. \"Saya akan ketemu presiden membangun koneksi, karena bertemu dengan presiden sangat sulit, kapan lagi kalau tidak momen seperti ini dimanfaatkan,\" ujarnya, kepada Wartawan, Rabu (10/4).

Disisi lain, Direktur Lembaga Survei Yout Leader Center (YLC), Salahuddin mengamati, adanya kasak kusuk Pilwagub tak terlepas dari kepentingan pemilihan gubernur 2015. Calon-calon yang muncul memiliki kans untuk bertarung dalam Pilwagub, baik jika dipilih oleh DPRD atau Pilkada langsung. Meski usulan wagub menjadi kewenangan partai Demokrat dan PAN, dibalik itu ada parpol besar lain yang juga ikut mengendalikan proses Pilwagub.

\"Kontalasi politik Pilwagub ini, sebenarnya pemanasan atau strategi pilgub 2015 nanti. Semua ingin merebut posisi strategis itu, sebagai bantu loncatan menuju pemilu gubernur dan wakil gubernur 2015 nanti, setelah massa jabatan gubernur dan wagub habis,\" katanya.

Dia juga melihat, adanya keinginan Gubernur H Junaidi Hamsyah untuk maju lagi menjadi gubernur 2015-2020 nanti. Sebab itu, ada kemungkinan Junaidi sudah memperhitungkan agar wagub yang mendampinginya akan menjadi batu sandungan. \"Jangan sampai ada persaingan kedepan, Apalagi, kalau kita lihat, gubernur cenderung menginginkan birokrasi untuk menjadi wakil gubernur,\" katanya.(100)

Tags :
Kategori :

Terkait