1. Membanding-bandingkan Anak
Syekh Ali Jaber menyatakan bahwa membanding-bandingkan anak dengan orang lain hanya akan merusak rasa percaya diri mereka.
"Selalu membandingkan dengan orang lain. 'Ini lihat anak itu luar biasa'. Itu bahaya. Itu akibatkan kecil hati lalu benci pada orang itu," kata Syekh Ali Jaber.
2. Cinta dengan Syarat
Menurut Syekh Ali Jaber, beberapa orang tua sering meminta anak untuk bersikap baik dengan alasan agar mereka dicintai oleh ayah atau ibunya.
Padahal, pernyataan ini keliru, karena mencintai anak adalah kewajiban orang tua, bukan sesuatu yang harus dipertaruhkan.
"Seolah-olah kita tunjukan kalau ibu cinta kalau anak diam dan solat. Itu cinta dengan syarat. Kalau mau cinta ya cinta, nggak usah pakai syarat. Cinta yang wajar dan wajib bagi kita ke anak. Kalo kita tidam tunjukan cinta, dia lama-lama cari orang lain yang memberi perhatian," papar Syekh Ali Jaber.
BACA JUGA:Meskipun Sudah Rajin Ibadah, Namun Rezeki Masih Seret, Syekh Ali Jaber: Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Amalan-amalan Penggundang Rezeki, Syekh Ali Jaber: Amalkan dengan Istiqomah
3. Laki-laki Tak Boleh Menangis
Tanpa disadari, orang tua sering mengucapkan kalimat ini. Padahal, kalimat tersebut bisa berbahaya jika diucapkan.
Banyak orang tua memberikan informasi yang keliru, seperti melarang anak laki-laki untuk menangis.
"Eh laki-laki enggak boleh nangis. Siapa bilang? Bapak-bapak nangis enggak? Nangis kan? Salah kita berkata begitu. Biarin dia nangis, kalau dia nangis, ayo nangis lagi sayang. Itu akibatkan apa? Sakit jiwa. Karena dia tahan jadi beban lama-lama sakit jiwa," papar Syekh Ali Jaber.
4. Mengancam Anak
Kalimat seperti 'Ayo makan, habiskan, kalau tidak nanti datang hantu' adalah kalimat yang berbahaya karena dapat mengganggu psikologis anak dan menghambat potensinya.
Biasanya, untuk membuat anak patuh, orang tua cenderung menggunakan ancaman dengan kalimat negatif.