Mengunjungi Jaman (54), Pengrajin Olahan Bambu di Bengkulu Tengah dengan Omzet Jutaan Rupiah

Rabu 14-08-2024,15:48 WIB
Reporter : Febyolan
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Jaman (54), warga Desa Srikaton, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah menghabiskan waktunya sehari-hari untuk mengolah bambu menjadi kerajinan tangan yang bernilai tinggi.

Kerajinan tangan yang seperti kursi, meja, sangkar burung, sangkar ayam dan perabotan rumah tangga lainnya.

Diceritakan Jaman, untuk menghasilkan kerajinan yang memiliki nilai rupiah, ia harus mencari bambu-bambu yang memiliki kualitas bagus, besar dan kuat.

Biasanya sambung Jaman, ia mendapatkan bambu tersebut dengan cara membeli pada rekanannya. "Untuk bambunya itu kita beli dulu, kita cari yang berkualitas agar hasilnya pun nanti juga bagus," kata Jaman, Rabu (14/8/2024).

BACA JUGA:Rachmat Riyanto Kantongi Rekomendasi PPP Maju Pilkada Benteng

Setelah di beli, bambu tidak langsung diolah menjadi kerajinan tapi harus melewati berbagai proses. Seperti memotong bambu menjadi beberapa bagian lalu menjemurnya. Penjemuran bambu ini pun tidak dilakukan di bawah terik matahari secara langsung. Hal itu dikarena dapat merusak kualitas bambu apabila dijemur di bawah matahari.

Bambu yang sudah kering baru bisa diolah menjadi produk yang bisa di rupiahkan. 

Masih kata Jaman, pengerjaan produksi kerajinan bambu ini tidak selesai dalam satu hari. Artinya membutuhkan waktu dalam membuat sebuah kerajinan bambu tersebut.

Keahlian Jaman dalam membuat kerajinan bambu ini di mulai sejak tahun 2000. Saat itu, Jaman memulainya dengan membuat kerajinan seperti sangkar burung dan sangkar ayam. 

Seiring berjalannya waktu, kerajinan bambu mulai diminati khusunya di produk kursi dan meja. Permintaan yang banyak membuat Jaman menseriusi pekerjaan tersebut hingga saat ini.

BACA JUGA:Mantan Pejabat Disnakertrans Bengkulu Tengah Ditahan Jaksa

"Berawal dari membuat sangkar burung dan kandang ayam dari bambu, saya memiliki ide untuk mencoba membuat kursi dari bambu. Melihat sudah minimnya pembeli sangkar burung dan kandang ayam, ternyata peminat kursi bambu semakin banyak, sehingga saya yang bekerja sendiri sedikit kewalahan," sambungnya

Bekerja sebagai pengrajin bambu tentu memiliki fase naik turun, hal itu pun sudah sering dirasakan oleh Jaman. Meski demikian, semangat dalam mencari rezeki tak pernah padam hingga saat ini produk kerajinanya sudah banyak yang di beli orang masyarakat. 

Tak hanya kerajinan bambu berupa kursi dan meja saja, Jaman juga membuat pesanan kerajinan bambu sesuai dengan keinginan konsumennya. 

"Omzet yang didapatkan saat ini tak menentu, kalau banyak yang memesan kursi bambu bisa sampai Rp1 - 4 juta. Untuk saat ini,  minat dari kursi bambu sedang menurun. Sehingga kita memutar ide untuk membuat kerajinan bambu lainnya, sesuai kebutuhan konsumen," tutup Jaman.  (Febyolan/magang UNIB)

Kategori :