BENGKULUEKSPRESS.COM - Kawat gigi digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang tidak rata atau posisi rahang yang tidak benar. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan kawat gigi, ketahui dulu jenis, proses pemasangan, dan risikonya.
Pemasangan kawat gigi idealnya dilakukan saat anak yang memiliki masalah pada gigi berusia 12–13 tahun. Di usia ini, mulut dan rahang masih dalam masa pertumbuhan, sehingga lebih mudah diperbaiki posisinya. Namun, kawat gigi juga bisa dipasang pada orang dewasa meski efeknya terbatas dan membutuhkan waktu perawatan lebih lama. Secara umum, kawat gigi digunakan untuk memperbaiki berbagai kondisi berikut ini:
BACA JUGA:Orang Tua Sebaiknya Tak Selalu Mengikuti Kemauan Anak, Ustaz Khalid Basalamah Sarankan Ini
- Jarak antargigi yang terlalu renggang
- Gigi yang berdesakan atau menumpuk
- Gigi bagian depan pada rahang atas tumbuh lebih ke depan atau ke belakang (gigi tonggos)
- Masalah pada rahang, misalnya posisi rahang kurang tepat
Jenis Kawat Gigi Sesuai Kebutuhan
Pemasangan kawat gigi umumnya dilakukan oleh ortodontis, yaitu dokter gigi yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mendiagnosis, mencegah, serta merawat gigi dan rahang yang tidak rata. Dokter gigi spesialis ini akan menentukan jenis kawat gigi yang tepat untuk digunakan, sesuai kondisi yang Anda alami. Berikut ini adalah beberapa jenis kawat gigi yang umum digunakan:
BACA JUGA:Bacok Polisi Hingga Tewas; 2 Pelaku Tewas Ditembak, 1 Orang Masih Anak-anak
1. Kawat gigi permanen
Kawat gigi permanen terdiri dari kotak-kotak yang dilekatkan pada setiap gigi dan terhubung satu sama lain oleh kawat. Kawat digunakan untuk mengoreksi letak beberapa gigi sekaligus dan mencegah masalah akibat gigi tidak rata di kemudian hari. Kawat gigi permanen umumnya mudah terlihat karena terbuat dari logam. Namun, kini banyak ditawarkan kawat yang terbuat dari keramik atau plastik tembus pandang agar terlihat lebih samar, tetapi dengan harga yang lebih mahal.
2. Kawat gigi lepas-pasang
Kawat gigi lepas-pasang berbentuk menyerupai penampang plastik yang diposisikan di beberapa gigi dan menutup langit-langit mulut. Jenis kawat gigi ini biasanya digunakan untuk mengoreksi masalah minor, misalnya gigi yang bengkok. Kawat gigi lepas-pasang biasanya dilepas saat akan melakukan kegiatan tertentu, ketika membersihkan mulut, atau saat menggosok gigi.
BACA JUGA:1 Polisi dan 2 Warga Sipil Tewas di Seluma, Saat Upaya Penangkapan Tersangka Pembacokan
3. Kawat gigi fungsional
Kawat gigi fungsional berupa sepasang kawat plastik lepas pasang yang dipadukan dan ditempatkan di gigi bagian atas dan bawah. Jenis kawat gigi ini dapat digunakan untuk menangani masalah posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak sejajar dengan gigi atas atau bawah. Kawat gigi fungsional harus digunakan sepanjang waktu untuk memberikan manfaat maksimal, dan hanya dilepas saat makan atau ketika dibersihkan.
4. Headgear
Headgear adalah pengait yang tersambung dari kawat gigi dan ditempatkan di kepala untuk menarik posisi gigi depan. Pengguna jenis kawat gigi ini umumnya tidak dapat makan atau minum saat mengenakannya, sehingga sering kali hanya digunakan saat tidur.
5. Retainer
Retainer biasanya digunakan menjelang akhir masa perawatan ortodontis. Retainer berfungsi untuk menstabilkan posisi baru gigi, gusi, dan tulang, termasuk mencegah posisinya kembali seperti semula. Alat ini dapat bersifat permanen atau lepas-pasang. Setelah berhenti menggunakan retainer, posisi gigi kemungkinan akan berubah dari waktu ke waktu secara alami.
BACA JUGA:Amal Sebanyak Apapun Tak Cukup untuk Masuk Surga, Gus Baha: Kita Butuh Ini
6. Kawat gigi lingual
Kawat gigi lingual mirip dengan kawat gigi permanen, hanya saja kotak-kotaknya ditempel di belakang gigi. Kawat gigi jenis ini hampir tidak terlihat dan bekerja secepat kawat gigi permanen, tetapi harganya lebih mahal.
7. Kawat gigi tembus pandang (clear aligner)
Kawat gigi tembus pandang (clear aligner) dikhususkan bagi seseorang dengan pertumbuhan gigi dan gusi yang telah berhenti. Clear aligners yang juga dikenal sebagai Invisalign, digunakan seperti pelindung gigi dan dapat dicopot saat Anda makan atau membersihkan gigi. Meski membutuhkan biaya lebih besar, produk ini banyak dipilih karena dinilai lebih praktis dan tidak mengganggu penampilan.
Langkah Pemasangan Kawat Gigi
Konsultasi dengan ortodontis merupakan langkah pertama untuk menentukan apakah pemasangan kawat gigi diperlukan. Selanjutnya, pemasangan kawat gigi dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
BACA JUGA:Weton Pilihan yang Dilindungi oleh Khodam Macan Gunung Semeru
- Ortodontis mengajukan pertanyaan seputar kesehatan Anda.
- Anda akan menjalani pemeriksaan gigi, rahang, dan mulut.
- Pemeriksaan tambahan juga akan dilakukan, misalnya foto Rontgen, untuk melihat posisi rahang dan gigi.
- Anda akan diberi instruksi untuk menggigit bahan cetakan berbentuk rahang dan gigi untuk menentukan jenis perawatan apa yang tepat.
- Pada kasus tertentu, cabut gigi mungkin diperlukan untuk mengoreksi posisi gigi dan membuat ruang agar gigi di sekitar dapat tumbuh dengan baik.
- Pemasangan kawat gigi.
Setelah kawat terpasang, Anda harus memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya sebulan sekali untuk memastikan kawat gigi terpasang dengan baik. Anda juga harus segera ke dokter jika merasa sakit atau sangat tidak nyaman setelah memakai kawat gigi.
BACA JUGA:Saat Menghadapi Orang yang Tengah Marah, Baiknya Amalkan Doa Ini
Waktu yang diperlukan untuk menggunakan kawat gigi berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahan masalah, kondisi kesehatan gigi, dan kepatuhan Anda. Rata-rata kawat gigi digunakan selama 1–3 tahun dan dilanjutkan dengan pemakaian retainer setiap saat selama 6 bulan. Jika masalah gigi sudah tertangani, Anda disarankan untuk tetap menggunakan retainer hanya saat tidur.
Beberapa Risiko Pemasangan Kawat Gigi
Berikut ini adalah beberapa risiko pemasangan kawat gigi yang perlu Anda ketahui:
Sakit atau nyeri
Setelah pemasangan kawat gigi, gigi dan rahang akan terasa sakit dan ngilu setidaknya selama seminggu. Hal ini disebabkan oleh adanya pergeseran posisi gigi. Rasa sakit juga bisa muncul setelah kawat gigi dikencangkan saat kunjungan rutin. Untuk meredakan rasa sakit tersebut, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan lunak untuk sementara waktu.
BACA JUGA:Saat Menjenguk Orang yang Baru Melahirkan, Baca Doa Berikut Ini
Sisa makanan terselip di sela kawat gigi
Kawat gigi dapat memerangkap sisa makanan sehingga memicu penumpukan plak dan bakteri. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi, bau mulut, dan hilangnya mineral pada lapisan luar gigi.
Akar gigi memendek
Memendeknya akar gigi terjadi saat gigi bergerak ke arah tertentu akibat tekanan kawat. Akar gigi yang memendek dapat membuat gigi menjadi tidak kokoh atau kurang stabil.