BENGKULUEKSPRESS.COM - Tes narkoba kerap dilakukan untuk beragam keperluan, mulai dari bukti hukum hingga prasyarat kerja. Tes ini pun terdiri dari berbagai metode dengan cara pengambilan sampel dan lamanya proses analisis yang berbeda-beda.
Tes narkoba sering digunakan untuk menilai adanya penyalahgunaan zat terlarang. Tes ini biasanya dilakukan atas beberapa alasan, seperti salah satu syarat melamar kerja, syarat menjadi atlet, atau keperluan dokumen peradilan seperti kasus kriminal atau kecelakaan. Tidak hanya itu, tes narkoba juga kerap dilakukan pada orang yang diduga menunjukkan gejala penyalahangunaan narkoba.
BACA JUGA:Langkah Strategis Dinas Pertanian Mukomuko: SK CPCL Terbit untuk Atasi Kekeringan
Beragam Jenis Tes Narkoba
Tes narkoba dapat dilakukan di mana saja, baik puskemas, klinik, rumah sakit, bahkan kantor polisi. Berikut ini adalah beberapa jenis tes narkoba yang biasanya dilakukan:
1. Sampel urine
Tes narkoba yang paling umum dilakukan adalah pengambilan sampel urine. Jenis tes ini diketahui lebih cepat, hemat, dan mudah dilakukan. Tes urine biasanya digunakan untuk mendeteksi beberapa jenis narkoba, seperti kokain, ganja, nikotin, dan barbiturat.
Untuk melakukan tes narkoba jenis ini, Anda diminta untuk mengumpulkan sampel urine sebanyak 45 ml dalam wadah khusus yang nantinya akan diperiksa dan diuji di laboratorium. Pemeriksaan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit.
BACA JUGA:Pembebasan Lahan Perluasan TPA di Kota Bengkulu Dianggarkan di APBD Murni 2025
2. Sampel darah
Jenis tes narkoba selanjutnya adalah tes darah. Tes ini diduga jauh lebih efektif dibandingkan tes narkoba melalui urine. Nantinya, dokter atau perawat akan mengambil sampel darah melalui pembuluh darah di lengan, lalu akan diuji di laboratorium. Sama halnya dengan sampel urine, sampel darah juga dapat mendeteksi jenis narkoba, seperti amfetamin, kokain, ganja, heroin, dan morfin. Lamanya pemeriksaan juga sekitar 1 jam.
3. Sampel air liur
Selain pengambilan sampel melalui darah, air liur juga bisa menjadi sampel untuk mendeteksi narkoba dalam tubuh seseorang. Jenis tes narkoba ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir yang terdapat pada nasofaring, yaitu saluran antara hidung dan tenggorokan, atau dikenal juga dengan teknik swab test.
BACA JUGA:Happy Five! Pil Penenang yang Bisa Bikin Kecanduan
Sampel air liur biasanya menunjukkan hasil yang lebih akurat, tetapi biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal daripada tes darah maupun tes urine. Hasilnya pun dapat diperoleh dengan cepat, yaitu hanya sekitar 24 jam. Tes narkoba satu ini biasanya digunakan untuk mendeteksi beberapa jenis narkoba, seperti ganja, benzodiazepin, barbiturat, dan methamphetamine.
4. Sampel rambut
Tes narkoba jenis ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel rambut yang akan diuji di laboratorium untuk menentukan apakah orang tersebut melakukan penyalahgunaan narkoba atau tidak. Saat ini, tes rambut dianggap paling efektif dibandingan tes narkoba lainnya. Ini karena zat atau jenis narkoba yang dikonsumsi akan tetap terdeteksi pada folikel rambut hingga 90 hari. Namun, harga tes ini juga jauh lebih mahal dibandingkan dengan tes lainnya.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih untuk Masyarakat
Hasil tes narkoba dengan sampel rambut dapat diperoleh dalam waktu singkat, yaitu sekitar 24–72 jam setelah sampel diuji. Tes narkoba dengan sampel rambut ini dapat mendeteksi jenis narkoba, seperti kokain, opioid, ganja, phencyclidine, dan amfetamin.
Jenis tes narkoba memang bermacam-macam, tetapi jenisnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Bila Anda memiliki keperluan untuk melakukan tes narkoba atau mungkin memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang tes ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.(**)