Ketersediaan Sejumlah Komoditi di Bengkulu Terbatas, Ini Langkah TIPD Provinsi Bengkulu

Kamis 18-07-2024,15:36 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM –  Sejumlah komoditas pangan di Provinsi Bengkulu beberapa waktu terakhir mengalami persoalan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan yang masuk akibat terganggunya proses tanam di petani.

Menyikapi persoalan tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar rapat bersama dengan sejumlah stakeholder dan juga para distributor pangan.

Dikatakan Evi, salah satu distributor cabai di Provinsi Bengkulu, saat ini harga cabai  mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari luar daerah. Selain itu persediaan cabai yang datang dari Lampung dan Pagaralam tidak mencukupi kebutuhan, sementara pasokan cabai lokal tersedia namun tidak banyak dan harganya mahal.

BACA JUGA:Honorer Damkar Pemkot Bengkulu Diusulkan Jadi PPPK

"Biasanya pasokan cabai kita dalam sehari mencapai 2,5 ton per hari.  Sekarang hanya 2 ton," ujar Evi, Kamis (18/7/2024).

Tak hanya mengandalkan Lampung dan Pagar Alam, Evi juga mengandalkan cabai dari Pulau Enggano yang menurutnya secara kualitas juga bagus untuk dipasarkan.

"Kualitas cabai Enggano yang dihasilkan secara manual dinilai lebih unggul dibandingkan produksi daerah lain. Namun, kendala harga tetap menjadi persoalan utama yang perlu diatasi segera," ungkapnya.

Sementara itu, harga bawang juga mengalami kenaikan signifikan. Kabupaten Mukomuko sangat bergantung pada pasokan bawang dari luar daerah. 

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Reward Untuk 58 Anggota Paskibraka Tingkat Provinsi

Apabila pendistribusian terganggu, maka berdampak pada harga bawang yang melonjak dan berdampak pula pada inflasi di daerah tersebut.

Menyikapi hal itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Bengkulu, Hafni Khaidir mengatakan, TIPD akan membahas harga komoditi seperti cabai, bawang merah, daging ayah ras dan telur ayam secara rinci dalam waktu dekat.

TIPD Provinsi Bengkulu akan menganalisis lebih dalam permasalahan ini sambungnya untuk mencari solusi yang efektif. Dengan harapan, langkah-langkah yang diambil dapat menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan pasokan pangan bagi masyarakat Bengkulu.

"Kita optimis dapat menguraikan permasalahan ini satu per satu. Dalam jangka pendek, kita berharap banyak pada distributor karena kita sangat bergantung pada mereka untuk menghantarkan barang," ujar seorang pejabat setempat," pungkas Hafni.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Rancang Upacara HUT RI ke-79 di Depan Pendopo Merah Putih

Kategori :