BENGKULUEKSPRESS.COM - Organ ekskresi manusia terdiri dari ginjal, hati, usus besar, kulit, dan paru-paru. Berbagai organ tersebut berperan dalam mengolah dan membuang zat sisa metabolisme di dalam tubuh. Proses ekskresi bertujuan agar penumpukan zat sisa metabolisme di dalam tubuh yang memicu gangguan kesehatan tidak terjadi. Hasil proses ekskresi atau pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh berupa urine, feses, keringat, dan karbon dioksida dalam pernapasan. Proses ini dilakukan oleh berbagai organ ekskresi di dalam tubuh.
BACA JUGA:4 HP Vivo Terbaru 2024 dengan Spesifikasi Canggih
Organ Ekskresi dalam Tubuh Manusia dan Fungsinya
Proses ekskresi tidak hanya mencegah terjadinya penyakit karena penumpukan zat sisa, tetapi juga menjaga keseimbangan senyawa kimia dan cairan dalam tubuh. Seperti yang telah disebutkan di atas, ada 5 organ ekskresi, yaitu:
1. Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ utama di dalam proses ekskresi. Organ ekskresi ini bertugas untuk menyaring darah, membuang limbah, mengontrol keseimbangan cairan, dan menjaga kadar elektrolit dalam tubuh. Dalam 24 jam, ginjal menyaring sekitar 200 liter cairan dan mengeluarkan sekitar 2 liter cairan dalam bentuk urine. Sebelum dikeluarkan oleh tubuh, urine akan tersimpan di dalam kandung kemih selama 1–8 jam.
Selain menghasilkan limbah berupa urine, darah yang disaring di ginjal juga mengandung zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti garam, air, dan mineral. Saat ginjal tidak mampu menyaring darah, terjadilah kondisi yang dikenal dengan penyakit gagal ginjal.
BACA JUGA:Rivalitas Panas Jelang Pilkada Mukomuko 2024: Siapa yang Akan Unggul?
2. Liver atau hati
Organ ekskresi selanjutnya adalah liver atau hati. Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Zat-zat yang dipecah di hati akan diekskresikan dalam empedu dan darah.
Produk sampingan dari empedu akan masuk ke usus dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk feses. Sementara itu, produk sampingan darah akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine. Jika hati berhenti bekerja secara mendadak, baik dalam hitungan hari maupun minggu tanpa ada riwayat gangguan pada hati sebelumnya, kondisi ini dikenal dengan gagal hati akut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh overdosis obat-obatan ataupun infeksi.
3. Kulit
Kulit sebagai organ ekskresi berperan dalam mengeluarkan keringat yang mengandung garam, air, atau zat-zat lain yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui kelenjar keringat. Selain sebagai hasil dari proses ekskresi tubuh, keluarnya keringat juga untuk menjaga kestabilan suhu tubuh. Ada beberapa faktor yang dapat memicu keluarnya keringat, mulai dari suhu panas, aktivitas fisik, konsumsi makanan pedas, demam, hingga kondisi medis tertentu. Meski berkeringat merupakan hal yang normal, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai terkait jumlah keringat yang keluar dari tubuh, seperti terlalu sedikit berkeringat (hipohidrosis), terlalu banyak berkeringat (hiperhidrosis), atau heat stroke.
BACA JUGA:Rumah di Hibrida 13 Kota Bengkulu Terbakar, 1 Tewas 1 Luka Bakar
4. Usus besar
Usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan yang bertanggung jawab dalam proses ekskresi. Berbeda dengan ginjal dan kulit yang mengeluarkan zat sisa dalam bentuk cairan, usus besar mengeluarkan zat sisa berbentuk padat, yaitu feses.
Sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh akan masuk ke usus besar melalui usus kecil. Dibutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk melewati usus besar sebelum akhirnya zat sisa metabolisme ini dikeluarkan dari tubuh melalui rektum. Karena merupakan organ ekskresi yang sangat penting, Anda harus mewaspadai beberapa penyakit yang dapat menyerang usus besar, seperti sembelit, wasir, usus buntu, radang usus besar, kanker usus besar, divertikulitis, dan kolitis ulseratif.
5. Paru-paru
Dalam sistem ekskresi, paru-paru mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbon dioksida dan air melalui proses pernapasan. Saat bernapas, oksigen yang dihirup manusia akan menuju paru-paru dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah. Nantinya, akan terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di setiap sel tubuh. Karbon dioksida ini merupakan gas buangan atau limbah yang akan dibawa lagi ke paru-paru dan dikeluarkan melalui pernapasan.
BACA JUGA:Ternyata Ada Ahli Ibadah yang Terancam Masuk Neraka, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Sebabnya
Seiring bertambahnya usia, kapasitas paru-paru atau kemampuan paru-paru menampung udara saat bernapas akan menurun. Oleh karena itu, jagalah kesehatan paru-paru dengan rutin berolahraga, tidak merokok, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengendalikan stres. Kelima organ ekskresi tubuh di atas sangatlah penting dalam kesehatan. Pastikan Anda selalu menjaga kesehatan agar organ-organ tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.(**)