BENGKULUEKSPRESS.COM - Pernahkah Anda menghadapi lingkungan kerja yang toxic? Lingkungan kerja yang toxic sering kali tidak disadari para pekerja karena terlalu fokus dalam pekerjaan.
Tanpa disadari kita sering kali merasa tidak nyaman saat bekerja bahkan stres karena lingkungan kerja yang tidak sehat. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa Anda terjebak di lingkungan kerja yang toxic.
Tak hanya merasa tidak nyaman, akan ada tanda-tanda lain yang bisa Anda rasakan ketika Anda berada dalam lingkungan yang toxic. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui bagaimana tanda-tanda lingkungan kerja toxic yang akan di ulas pada artikel ini.
Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja Anda termasuk toxic, simak tanda-tanda berikut ini.
BACA JUGA:Jangan Mudah Percaya! 5 Cara Cepat Hamil Ini Hanya Mitos
1. Beban dan jam kerja tidak tidak seimbang
Tanda pertama yang mungkin Anda tidak sadari adalah meningkatnya beban dan jam kerja yang tidak seimbang. Sebagai contoh, Anda masih mendapatkan pertanyaan terkait pekerjaan di akhir pekan? Jika di dalam kontrak tidak tertulis bahwa Anda mungkin bekerja di akhir pekan, kebiasaan tersebut bisa menjadi pertanda lingkungan kerja yang toxic.
Merujuk peraturan pemerintah, bekerja di luar jam kerja seharusnya dihitung sebagai lembur. Apabila Anda tidak mendapatkannya, bisa dibilang bahwa perusahaan Anda telah mengambil hak dari pekerjanya.
2. Persaingan tidak sehat
Dalam lingkungan yang toxic tentu Anda akan merasakan persaingan yang ketat dan tidak sehat. Sebagai tim, sudah selayaknya Anda saling memberi dukungan antarrekan kerja.
Jika yang terjadi justru sebaliknya, bisa jadi artinya kantor Anda dipenuhi oleh orang-orang toxic. Pada lingkungan kerja yang sehat, ketika suatu tim melakukan kesalahan, orang-orang yang terlibat di dalamnya akan menyelesaikan permasalahan tersebut alih-alih saling melempar tanggung jawab.
BACA JUGA:Kenali 7 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Golongan Darah O Saat Diet
Fenomena lain yang cukup banyak ditemukan dalam kantor yang toxic adalah berebut naik jabatan atau mendapatkan bonus. Keputusan itu seharusnya didasarkan pada kinerja masing-masing individu atau tim, bukan hal lain yang tidak berkaitan dengan urusan profesional.
3. Transparansi kerja kurang jelas
Sebelum mulai bekerja, lazimnya Anda akan diminta untuk menandatangani surat perjanjian kerja. Di dalam kontrak tersebut akan tertulis berbagai informasi penting, seperti deskripsi pekerjaan, gaji, tunjangan, hak libur, hingga periode kerja.