BENGKULUEKSPRESS.COM - Obat kesuburan pria kerap digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan atau infertilitas pada pria. Namun, obat-obatan tersebut sebaiknya tidak digunakan sembarangan, karena memiliki manfaat dan efek samping tersendiri. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk lebih hati-hati dalam memilih obat kesuburan pria.
Masalah kesuburan kerap menjadi salah satu penyebab utama suatu pasangan tidak kunjung mendapat keturunan meski sudah lebih dari 12 bulan mengikuti program hamil dan berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi. Infertilitas sebenarnya dapat dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, diperkirakan sekitar 30% masalah kesuburan dialami oleh pria.
BACA JUGA:Ini Dia Fakta Seputar Bersepeda Bisa Menyebabkan Impotensi
Infertilitas atau kemandulan pria bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti gangguan kualitas sperma, kelainan hormon, masalah genetik, gangguan organ reproduksi pria, dan penyakit tertentu, seperti diabetes dan penyakit autoimun. Untuk mengatasi masalah kesuburan tersebut, dokter dapat meresepkan obat kesuburan pria. Obat-obatan tersebut umumnya berfungsi untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma.
Beberapa Macam Obat dan Suplemen untuk Kesuburan Pria
Jika Anda dan pasangan tidak juga dikaruniai keturunan setelah satu tahun lebih berusaha untuk memperoleh momongan, Anda dan pasangan disarankan untuk menemui dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan kesuburan untuk menentukan penyebab gangguan kesuburan pada Anda atau pasangan. Jika setelah pemeriksaan tersebut, Anda dinyatakan memiliki masalah kesuburan atau infertilitas pria, dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat kesuburan pria berikut ini:
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem di Mukomuko: Nelayan Dilarang Melaut, Waspadai Kelangkaan Ikan
Human chorionic gonadotropin (hCG)
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang secara alami hanya terdapat di tubuh wanita. Namun, hCG juga bisa menjadi obat kesuburan pria untuk membantu meningkatkan produksi hormon testosteron dan sperma. Salah satu syarat pria dikatakan subur adalah apabila dalam 1 ml air mani yang dikeluarkan terkandung sekitar 15 juta sperma. Jika jumlah sperma Anda di bawah angka tersebut, dokter mungkin akan memberikan hormon hCG. Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama setidaknya 6 bulan. Jika diperlukan, dosis hCG bisa ditingkatkan dan pengobatan bisa dilanjutkan hingga 12 atau 24 bulan.
Follicle-stimulating hormone (FSH)
Selain hCG, obat lain yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan pria adalah hormone FSH atau follicle-stimulating hormone. Sebenarnya, tubuh pria mampu memproduksi hormon ini secara alami, namun jumlahnya hanya sedikit. Namun, pada kasus tertentu, obat ini dapat digunakan untuk meningkatkan produksi sperma.
BACA JUGA:Yusmanelly Resmi Jabat Kepala Kejaksaan Negeri Mukomuko, Siap Tingkatkan Pelayanan Hukum
Suplemen
Selain pemberian obat-obatan, dokter mungkin juga bisa menyarankan Anda untuk menggunakan suplemen sebagai obat kesuburan pria. Ada beberapa suplemen yang menunjukkan manfaat potensial dalam meningkatkan kualitas sperma, yaitu:
- Asam folat
- Zinc
- Co-enzyme Q10
- L-asetil karnitin
- L-karnitin
- Selenium
- Vitamin tertentu, seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin E
- Suplemen herba tertentu, misalnya ekstrak jintan hitam (Nigella sativa), ginseng, bawang putih, dan pasak bumi (Eurycoma longifola)
BACA JUGA:Mengenal Pil Biru untuk Mengatasi Impotensi
Secara umum, berbagai suplemen tersebut memiliki efek antioksidan yang diketahui dapat menangkal efek radikal bebas yang memengaruhi kesuburan pria. Namun, manfaat dan efektivitas berbagai suplemen di atas untuk mengobati infertilitas pria hingga kini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Cara Meningkatkan Kesuburan Pria
Di samping mengonsumsi obat kesuburan pria yang diresepkan oleh dokter atau menggunakan suplemen, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu meningkatkan kesuburan serta jumlah dan kualitas sperma, yaitu:
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
- Peroleh dan pertahankan berat badan ideal sesuai indeks massa tubuh.
- Olahraga secara teratur.
- Kelola stres dan istirahat yang cukup.
- Cegah infeksi menular seksual dengan tidak berganti pasangan seksual.
- Berhenti merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
BACA JUGA:Cari Tahu Penyebab Disfungsi Ereksi dan Obatnya
Ingat, sebelum mengonsumsi suplemen maupun obat kesuburan pria, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis andrologi terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar dokter dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai penyebab masalah kesuburan yang Anda miliki.(**)