Usai menebas tangan korban, perampok yang terdiri atas dua orang langsung melarikan motor yang berhasil mereka rebut. Motor yang mereka rampok tersebut adalah motor Suzuki Satria FU berkapasitas mesin 150 cc. Motor tersebut belum lama dibeli korban. Hal ini pula yang membuat sang cewek, Riskia (bukan Tia pada berita sebelumnya) yang juga berstatus mahasiswa Poltekkes sangat sedih.
Wanita tersebut sempat histeris saat mengingat kejadian perampokan tersebut. \'\'Motor itu masih baru, dirampok pula. Heksa juga mengalami luka bacok,\'\' tutur Riskia yang setelah diminta istirahat di tangga masjid Raya dengan nada sedih.
Tidak lama, kawan-kawan yang satu kostan dengan Riskia berdatangan dengan mengendarai dua motor di halaman Masjid Raya. Kedatangan kawan-kawannya tersebut, membuat Riskia menangis berbagi kesedihan yang ia alami kepada rekan-rekannya.
Heksa sendiri saat ditemui di RSUD M Yunus mengaku bahwa motor yang ia kendarai dan dirampok tersebut baru ia beli.
\'\'Kami tadi naik motor dari arah rumah dinas Kapolda menuju Simpang Padang Harapan. Saat itu, ada motor dibelakang kami. lalu penumpang motor itu menarik motor kami sehingga kami jatuh. Saat akan berdiri, motor saya coba direbut oleh pria yang seperti Bapak-Bapak. Saat itu, saya sempat memberikan perlawanan. Kemudian ia mengeluarkan pedang panjang dan membacok saya dan menebas tangan saya. Teman saya, Riskia juga hampir ditebasnya, untung ia cepat lari menuju Masjid Raya,\'\' papar Heksa.
Motor Satria yang ia kendarai kemudian dilarikan perampok menuju Simpang Padang Harapan lalu berbelok ke Jalan Pembangunan menuju Simpang Panorama. \'\'Kalau tidak salah, perampok itu menaiki sepeda motor Yamaha Mio warna Merah. tapi nomor polisinya tidak bisa kami ketahui karena jalan tempat kejadian sangat gelap,\'\' tuturnya.(tim)