BENGKULUEKSPRESS.COM - Operasi payudara adalah prosedur untuk mengatasi penyakit pada payudara, atau memperbaiki bentuk payudara sesuai keinginan pasien. Operasi ini bisa dijalani oleh wanita maupun pria. Operasi payudara umumnya aman untuk dilakukan. Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, pastikan dokter yang dipilih memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup dalam operasi payudara. Pastikan pula rumah sakit yang dipilih telah sesuai standar.
Setelah mendapatkan dokter dan rumah sakit yang tepat, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai tujuan, manfaat, dan risiko yang mungkin terjadi setelah operasi payudara.
BACA JUGA:Lindungi Dirimu! Waspadai Gejala Awal Kanker Payudara Sejak Dini
Tujuan dan Indikasi Operasi Payudara
Operasi payudara dapat dibagi dua berdasarkan tujuannya, yaitu untuk pengobatan atau kosmetik. Berikut adalah penjelasannya:
Operasi payudara untuk pengobatan
Operasi payudara ini bertujuan untuk menangani tumor atau kanker payudara. Berikut ini adalah contoh operasi payudara untuk pengobatan:
1. Lumpektomi
Lumpektomi adalah operasi pengangkatan tumor yang berukuran kecil, kanker payudara stadium awal, atau jaringan abnormal lain pada payudara. Lumpektomi umumnya diikuti atau mungkin didahului dengan terapi radiasi.
2. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara dan beberapa jaringan di sekitarnya. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi kanker payudara yang tidak bisa ditangani dengan lumpektomi, atau untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang diketahui berisiko mengalaminya.
BACA JUGA:Ini Prosedur Deretan Skrining Kesehatan untuk Wanita yang Perlu Dilakukan
3. Operasi rekonstruksi payudara
Prosedur ini bertujuan untuk membentuk ulang payudara setelah mastektomi atau memperbaiki bentuk payudara yang rusak berat akibat cedera. Operasi rekonstruksi payudara setelah mastektomi bisa dilakukan segera setelah mastektomi, atau ditunda terlebih dahulu selama beberapa waktu.
Operasi payudara untuk kosmetik
Operasi payudara untuk kosmetik bertujuan untuk mengubah penampilan payudara. Operasi ini biasanya dilakukan atas permintaan pasien, tetapi bisa juga disarankan oleh dokter. Berikut adalah jenis-jenis operasi payudara untuk kosmetik:
1. Operasi pembesaran payudara
Operasi pembesaran payudara bertujuan untuk memperbesar payudara, membuat payudara terlihat simetris, proporsional, atau sesuai keinginan pasien. Operasi ini dilakukan dengan menanamkan implan ke jaringan payudara atau otot dada.
2. Operasi pengecilan payudara
Sesuai namanya, operasi pengecilan payudara bertujuan untuk mengecilkan payudara. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat sebagian jaringan lemak, jaringan ikat, dan kulit payudara. Operasi ini umumnya bertujuan membuat bentuk payudara menjadi lebih sesuai dengan bentuk tubuh. Operasi ini juga dapat dilakukan pada wanita yang mengalami nyeri leher atau punggung akibat ukuran payudara yang besar, atau pada pria yang memiliki payudara besar (ginekomastia).
BACA JUGA:Waspadai Bahaya Air Kencing Berbusa! Ini Langkah Penanganannya
Peringatan dan Larangan Operasi Payudara
Berdasarkan jenis operasi yang hendak dijalani, berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui oleh pasien:
Operasi payudara untuk pengobatan Operasi payudara untuk pengobatan kanker tidak dapat menjamin bahwa kanker akan sembuh total. Setelah lumpektomi atau mastektomi, pasien mungkin masih harus menjalani metode pengobatan lain, seperti radioterapi atau kemoterapi, tergantung pada jenis kanker yang dialami.
Selain itu, tidak semua pasien dengan kanker payudara bisa menjalani operasi ini. Umumnya, pasien yang memiliki penyakit jaringan ikat, seperti skleroderma dan lupus, tidak disarankan menjalani operasi payudara karena dapat memperburuk penyakit dan membuat proses pemulihan menjadi lebih sulit.
Secara khusus, lumpektomi tidak boleh dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Memiliki dua tumor payudara atau lebih yang lokasinya terpisah jauh sehingga tidak dapat diangkat melalui satu sayatan
- Memiliki payudara berukuran kecil dengan tumor berukuran besar, karena dapat mengganggu penampilan payudara
Sementara itu, mastektomi tidak disarankan pada pasien yang kanker payudaranya telah menyebar (metastasis) ke organ tubuh lain, atau berasal dari kanker yang berada di organ tubuh lain.
BACA JUGA:Ingin Diet Berhasil, dr Zaidul Akbar Sarankan Minum Pembakar Lemak Ini Setiap Hari
Operasi rekonstruksi payudara setelah menjalani mastektomi atau setelah cedera juga memiliki syarat tertentu. Operasi rekonstruksi payudara tidak disarankan pada pasien dengan kondisi di bawah ini:
- Berusia di atas 65 tahun
- Pernah mendapatkan terapi radiasi di area dada
- Obesitas
- Penyakit paru-paru atau jantung yang tergolong berat
- Kanker payudara stadium 3 atau stadium 4
- Perokok berat
Operasi payudara untuk keperluan kosmetik
Saat memutuskan untuk menjalani operasi payudara untuk tujuan kosmetik, pasien perlu memilih rumah sakit dan dokter yang kompeten pada bidang ini. Pasien juga perlu mengetahui hal-hal berikut:
- Operasi pembesaran payudara tidak dapat mencegah payudara kendur atau menurun.
- Hasil operasi pembesaran payudara bisa dipengaruhi oleh usia, atau kenaikan maupun penurunan berat badan pasien.
- Implan payudara tidak bisa bertahan seumur hidup dan perlu diperbarui setiap 10 tahun atau mungkin lebih cepat.
- Operasi implan payudara atau operasi pengecilan payudara dapat menyebabkan ibu sulit menyusui.
- Pengguna implan payudara harus menjalani USG payudara atau MRI payudara secara rutin untuk mengetahui kemungkinan implan pecah.
Saat berkonsultasi dengan dokter, pasien diharapkan untuk menyampaikan secara detail mengenai ukuran dan tampilan payudara yang diinginkan. Pasien juga perlu memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan, obat yang sedang dikonsumsi, kebiasaan merokok, dan prosedur medis yang pernah dijalani.
BACA JUGA:Bisa Menjadi Seretnya Rezeki, Gus Baha Sarankan Tak Tidur di Waktu Ini
Tidak semua orang bisa menjalani operasi untuk membesarkan atau mengecilkan payudara. Secara umum, berikut adalah beberapa kondisi yang membuat operasi payudara untuk kosmetik tidak boleh dilakukan atau perlu ditunda:
- Menderita infeksi payudara
- Menderita tumor atau kanker payudara
- Menderita gangguan pembekuan darah
- Menderita penyakit autoimun
- Sedang menjalani radioterapi
- Sedang hamil
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Menderita diabetes
- Menderita penyakit jantung atau pembuluh darah
- Berharap secara berlebihan terhadap hasil operasi
- Memiliki alergi terhadap silikon
Sebelum Operasi Payudara
Jika pasien dinyatakan dapat menjalani operasi payudara, ada beberapa hal yang perlu disiapkan, yaitu:
- Menjalani pemeriksaan payudara, termasuk USG payudara atau mammogram
- Menjalani tes darah
- Menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu selama beberapa waktu sebelum operasi
- Berpuasa 8–12 jam sebelum operasi
- Meminta keluarga atau kerabat untuk menemani selama dan setelah operasi
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Kurban Tapi Belum Aqiqah, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad Berikut
Prosedur Operasi Payudara
Dokter akan terlebih dahulu menyuntikkan bius umum agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama operasi berlangsung. Setelah obat bius bekerja, dokter akan memulai operasi payudara yang tahapannya tergantung pada jenis operasi yang dipilih. Berikut adalah penjelasannya:
Lumpektomi
Lumpektomi dimulai dengan pembuatan sayatan di payudara. Selanjutnya, dokter akan mengangkat tumor dan sebagian kecil jaringan di sekitar payudara. Jika diperlukan, dokter juga dapat mengangkat kelenjar getah bening di sekitar payudara. Setelah proses pengangkatan tersebut selesai, dokter akan menutup bekas sayatan dengan jahitan atau menggunakan perekat khusus. Prosedur lumpektomi umumnya berlangsung singkat, yaitu sekitar 1 jam.
Mastektomi
Dokter akan membuat sayatan di sekitar payudara, kemudian mengangkat seluruh jaringan payudara. Jika diperlukan, dokter juga akan mengangkat jaringan di sekitar payudara, tergantung pada tingkat penyebaran kanker payudara yang dialami pasien.
Ada beberapa tipe bedah mastektomi, yaitu:
- Simple/total mastectomy, yaitu pengangkatan seluruh bagian payudara, termasuk puting, areola, dan kulit payudara
- Modified radical mastectomy, yaitu prosedur simple mastectomy yang disertai dengan pengangkatan seluruh kelenjar getah bening di ketiak
- Skin-sparing mastectomy, yaitu pengangkatan kelenjar payudara, puting, dan areola, tanpa disertai pengangkatan kulit payudara
- Nipple-sparing mastectomy, yaitu pengangkatan jaringan payudara dengan menyisakan puting dan kulit payudara
- Radical mastectomy, yaitu pengangkatan seluruh payudara, kelenjar getah bening di ketiak, dan otot dada (pectoral) di bawah payudara
- Double mastectomy, yaitu tindakan pencegahan pada wanita yang berisiko tinggi terserang kanker payudara, dengan mengangkat kedua payudara
Lamanya prosedur operasi bisa berbeda-beda, tergantung pada tipe mastektomi dan kondisi pasien. Namun, mastektomi umumnya membutuhkan waktu 1–3 jam.