Ya, mungkin saat itu Sayyidah ‘Aisyah berpikir bahwa kalimat tarji’ (bacaan innalillahi) hanya diucapkan ketika terjadi musibah besar, seperti ketika ada saudara muslim yang meninggal dunia atau terjadi bencana alam yang merenggut banyak korban jiwa.
Namun, Rasulullah SAW kemudian menjelaskan dengan berkata,
"Segala sesuatu yang menyusahkan seorang mukmin maka itu adalah musibah,".
Demikianlah sudut pandang dan perilaku Rasulullah dalam menghadapi musibah. Nabi selalu melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, bahkan dalam hal yang sederhana seperti padamnya lampu.
Terlebih dalam perkara yang lebih besar, Rasulullah selalu mengingat Allah ta’ala.
Melalui kisah ini, Rasulullah mengajarkan kita bahwa mengingat Allah membawa dampak positif yang signifikan bagi kehidupan kita.
Ketika kita selalu waspada dan hati kita senantiasa terikat dengan Allah ta’ala, kita tidak akan mudah merasa merana atau gelisah saat mengalami hal yang tidak sesuai rencana.
Dalam keadaan senang pun, kita tidak akan menjadi sombong, lupa diri, atau terlalu berbangga.
BACA JUGA:Saat Merasa Ketakukan di Rumah, Amalkan 5 Doa Pengusir Jin dan Setan Berikut Ini
BACA JUGA:Untuk Memohon Panjang Umur, Murah Rezeki dan Selalu Sehat, Amalkan 3 Doa Berikut Ini
Sebab kita menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Sang Pencipta. Allah adalah sebaik-baiknya zat yang mengatur segala takdir dalam kehidupan manusia.
Itulah doa yang bisa kita panjatkan saat mati lampu seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.(*)