BENGKULUEKSPRESS.COM - Air minum yang layak konsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, seperti tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat berbahaya. Kriteria ini penting untuk diketahui agar terhindar dari masalah kesehatan akibat konsumsi air minum yang tidak layak.
Konsumsi air minum yang cukup setiap harinya penting dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Ini karena air minum membawa banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari mencegah dehidrasi, menjaga suhu tubuh tetap normal, melindungi jaringan tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi.
BACA JUGA:Kandungan Nutrisi Telur Ikan untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Namun, perhatikan kualitas air minum yang akan dikonsumsi. Ini penting dilakukan karena mengonsumsi air yang tidak layak bisa membuat Anda berisiko terkena penyakit, seperti diare, kolera, dan tifus. Bahkan, Anda juga berpeluang untuk terkena penyakit kanker jika kerap meminum air yang telah terpapar bahan kimia.
Kriteria Air Minum yang Layak Konsumsi
Kriteria air minum yang sehat dan layak konsumsi dapat berbeda-beda di beberapa negara. Namun, menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, air minum layak konsumsi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Tidak memiliki bau, warna, dan rasa
Kriteria air minum ini dapat dinilai dengan mudah oleh indra manusia. Air yang aman dan layak konsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa atau tawar. Anda perlu menghindari konsumsi air minum yang terlihat tidak jernih atau keruh, berbau tidak sedap, atau terasa aneh, karena menjadi tanda bahwa air miinum tersebut sudah terkontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit.
BACA JUGA:Suka Makan Lalapan? Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh yang Perlu Diketahui
2. Tidak berada dalam suhu tinggi
Suhu merupakan salah satu ukuran penting dalam menentukan apakah air minum tersebut layak konsumsi atau tidak. Ini karena sumber air minum yang terpapar suhu tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme dan membuat air minum tercemar. Contohnya adalah beberapa jenis bakteri Coliform yang dapat tumbuh dan berkembang saat air minum berada pada suhu 37°C. Sementara itu, jumlah bakteri Escherichia Coli dapat meningkat pada air yang bersuhu 44,2°C.
3. Tidak mengandung mikroorganisme berbahaya
Masih berkaitan dengan kriteria sebelumnya, air minum yang layak konsumsi adalah tidak mengandung mikroorganisme berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti Escherichia Coli dan Salmonella, yang bisa menyebabkan diare.
Meski sulit untuk melihatnya secara langsung, tetapi konsumsi air minum yang mengandung mikroorganisme dapat Anda hindari dengan menjauhkan sumber air minum dari toilet dan tempat pembuangan sampah serta hindari dari sinar matahari.
BACA JUGA:Khasiat Bunga Pepaya bagi Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Selain itu, jika Anda mengonsumsi air minum kemasan, pastikan air minum tersebut memiliki izin edar dari BPOM, masih tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
4. Tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Selain mikroorganisme, air minum juga tidak boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti arsenik, amonia, benzena, timbal, dan merkuri. Konsumsi air minum dengan kandungan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, serta gangguan perkembangan mental dan fisik.
Keberadaan bahan kimia berbahaya dalam air minum sekilas dapat diketahui dari bau dan rasanya. Air minum yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, biasanya memiliki bau yang menyengat dan terasa seperti logam.
BACA JUGA:Jeruk Purut Kaya Anti Oksidan untuk Kesehatan Tubuh
5. Memiliki pH air 6.5–8.5
Meskipun pH air minum tidak memiliki dampak secara langsung terhadap kesehatan tubuh, tetapi pH merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air minum. Air dengan pH yang terlalu rendah biasanya lebih mudah tercemar polutan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Selain itu, air jenis ini juga dapat menyebabkan korosi atau karat pada saluran air minum yang nantinya membuat air tersebut terkontaminasi dan tidak layak konsumsi.
Sementara itu, air alkali atau air basa dengan pH 8 atau 9 biasanya tidak memberikan dampak buruk untuk kesehatan. Meski begitu, mengonsumsi air dengan pH yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan alkalosis. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, dan diare.
BACA JUGA:Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan Tidak Bisa Dianggap Remeh
Kriteria air minum yang layak konsumsi di atas dapat membantu Anda terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh air minum yang telah terkontaminasi. Dengan demikian, kesehatan tubuh Anda dan keluarga pun tetap terjaga.
Selain dengan minum air yang layak konsumsi, Anda juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, serta tidak merokok untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah serangan berbagai penyakit.(**)