Menurut Ustaz Adi Hidayat, mencari inspirasi atau meminta-minta kepada pohon yang dikeramatkan atau menyembah matahari merupakan jenis dosa syirik yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
"Dulu zaman penjajahan, masyarakat Nusantara sebelum jadi Indonesia dipaksa untuk menghadap matahari dan menyembahnya dengan membungkuk, nah itu tidak boleh, syirik," papar Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, pada masa lalu banyak masyarakat Nusantara yang tidak menyembah bulan atau matahari, namun mereka dieksekusi mati oleh penjajah karena keyakinan mereka.
Menyembah bulan sama dengan menyembah matahari, karena keduanya adalah makhluk Allah.
Meskipun bulan atau matahari memberikan manfaat kepada manusia, sebenarnya segala manfaat tersebut berasal dari Allah SWT.
Maka seharusnya yang layak untuk disembah dan dimintai hanyalah Allah SWT tanpa melalui perantara apapun, termasuk tidak boleh mengkultuskan Nabi.
"Nabi Muhammad SAW ketika diangkat-angkat dengan kalimat sayyid nabi menolak," terang Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, tidak boleh mengkultuskan Nabi dengan menggunakan kata sayyid.Hal ini tidak berarti bahwa kata "sayyid" tidak boleh digunakan, namun yang dilarang adalah menggunakan kata sayyid untuk mengkultuskan Nabi Muhammad SAW.
Jika pengkultusan diberikan kepada seorang Nabi, hal ini dapat dikategorikan sebagai dosa musyrik.
Contohnya adalah umat Nabi Isa yang mengkultuskannya sebagai anak Allah, bahkan menyembahnya dan meminta-minta kepadanya.
BACA JUGA:Bolehkah Membatalkan Puasa Sunnah Karena ada Undangan Makan, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
BACA JUGA:Cukup dengan Doa Ini, Hutang Segunungpun Lunas, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Waktu Mengamalkannya
Hal ini jelas merupakan perbuatan dosa musyrik. Menurut Ustaz Adi Hidayat, hanya Allah SWT yang layak untuk disembah dan tidak boleh ada perantara dalam ibadah.
Itulah penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang dosa yang bisa menutup pintu surga dan membuka pintu neraka. Semoga bermanfaat.(*)