BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Pusat telah menetapkan program pompanisasi sebagai solusi untuk mengatasi tantangan kekeringan di Kota Bengkulu.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengairan pertanian dengan memasukkan 279 hektar lahan sawah ke dalam sistem pengairan yang lebih terjamin.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu Hendri Dona menjelaskan bahwa saat ini, pertanian di Kota Bengkulu bergantung sepenuhnya pada curah hujan, sehingga pengairannya menjadi sulit terutama saat musim kemarau.
"Sawah di Kota ini bergantung pada siklus hujan. Namun, saat hujan terus menerus, risiko banjir meningkat, dan saat musim kemarau, risiko kekeringan menjadi masalah yang serius," ujar Hendri, Sabtu 20 April 2024.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Bantu Korban Banjir di Lebong
Meskipun demikian, implementasi program ini dihadapkan pada kendala jarak antara lahan pertanian dan sumber air yang jauh, yang memerlukan infrastruktur tambahan untuk memompa air ke lahan pertanian.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu akan melakukan verifikasi ulang terhadap lahan-lahan yang akan menerima program pompanisasi ini.
Pompanisasi merupakan sebuah metode yang melibatkan pemompaan air dari berbagai sumber seperti sungai, danau, atau sumur, diharapkan dapat menjadi jawaban bagi petani dalam menghadapi masalah kekeringan.
"Kami berharap program ini dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi para petani, terutama saat memasuki musim panas di mana sistem pengairan menjadi krusial," tambah Hendri
Sebelumnya, pemerintah pusat telah menetapkan luas total program pompanisasi di Bengkulu mencapai 13.285 hektar, dengan alokasi di beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu. (*)