Lalu nama "koko" diberikan karena yang menggunakan pakaian ini adalah para laki-laki Tionghoa.
Sedangkan para laki-laki Tionghoa disebut dengan engko-engko yang kemudian dalam bahasa Indonesia berkembang menjadi koko.
Maka jadilah baju tui-khim dikenal dengan nama baju koko dengan model yang terus berkembang hingga saat ini.
BACA JUGA:Nifas Di Bulan Ramadan, Wajib Ganti Puasa Di Hari Lain
Selain dari baju tradisonal Tionghoa, ada teori lain yang menjelaskan tentang asal usul dari baju koko.
Teori Lain Asal Usul Baju Koko
Tidak sampai di situ, ada pula teori yang menjelaskan kalau baju koko justru adalah pakaian yang berasal dari tradisi Jawa.
Baju koko disebut berasal dari perkembangan baju tradisional yang disebut surjan. Surjan berasal dari dua kata yaitu su dan ja yang berarti nglungsur wonten jaja atau meluncur melalui dada.
Karena itu, surjan punya panjang yang sama di bagian depan dan belakang. Umumnya baju surjan sering dipakai untuk menghadiri acara resmi seperti upacara adat suku Jawa. Pada penggunaannya akan dilengkapi dengan beberapa aksesori dan belangkon.
Ciri lain dari baju ini adalah adanya motif garis-garis yang membentang secara vertikal dengan warna cokelat tua dan cokelat muda.
BACA JUGA:Apakah Ngupil dan Korek Kuping Membatalkan Puasa, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Nah, sedangkan baju koko punya ciri berupa kerah yang khas berbentuk tegak dan lengan panjang yang mirip dengan jas Jawa atau surjan.
Banyak juga yang menyebut kalau baju koko berasal dari hasil kreasi Sunan Kalijaga dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Pada awalnya model pakaian surjan berlengan pendek, namun Sunan Kalijaga mengubah bentuk pakaian ini menjadi baju takwa dengan lengan panjang.
Disebut sebagai baju takwa karena digunakan dalam acara yang berkaitan dengan agama.
Jadi, ada dua sejarah tentang asal usul dari adanya baju koko. Sebagian dari kamu mungkin menebak-nebak asal baju yang satu ini, dengan membaca artikel ini pastinya kamu sudah mengetahui asal-usul baju koko yang sebenarnya.