Padahal, lambung sedang dalam keadaan kosong. Artinya, lambung perlu diisi oleh makanan secara bertahap agar tidak 'kaget'.
Makan gorengan langsung saat berbuka juga tidak dianjurkan karena makanan berminyak ini bisa memperlambat pengosongan perut.
Gorengan akan dicerna lebih lama di dalam perut sehingga bisa menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut.
Selain itu, gorengan juga tidak bisa memenuhi kebutuhan cairan setelah belasan jam tubuh tidak terhidrasi sama sekali.
Dalam gorengan, terdapat lemak dalam jumlah banyak. Nah, lemak berlebih inilah yang bisa mengiritasi tenggorokan yang kering.
Oleh karena itu, saat berbuka puasa, kita disarankan untuk makan berbagai kudapan, seperti kue, kurma, dan jus.
Kalau kamu masih ingin makan gorengan, upayakan tidak menyantapnya langsung saat berbuka. Perhatikan juga porsinya, ya.
BACA JUGA:Dikenal Pusat Kerajaan Jin! Inilah Mitos Kawah Gunung Merapi yang Dipercayai Masyarakat Jawa
Bahaya Makan Gorengan Berlebihan saat Buka Puasa
Makan gorengan berlebihan saat buka puasa bisa menyebabkan dampak buruk atau bahaya bagi kesehatan tubuh kita.
Gorengan mengandung lemak trans yang cukup tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Lemak trans ini dikaitkan dengan peningkatan berbagai risiko penyakit. Mulai dari penyakit jantung hingga kanker.
Tak hanya itu, makan gorengan berlebihan saat buka puasa ternyata juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, loh.
Orang yang makan gorengan 4-6 kali per minggu, memiliki risiko 39 lebih besar dari pada yang makan gorengan kurang dari sekali per minggu.
Bagi yang sedang menjaga berat badan, gorengan tentu jadi musuh terbesar. Sebab, gorengan merupakan makanan tinggi kalori.
Belum lagi kandungan lemak trans dalam gorengan, yang juga membuat risiko peningkatan berat badan menjadi lebih tinggi.