BENGKULUEKSPRESS.COM - Guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui indikator-indikator Bangga Kencana di Bengkulu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu giat mensosialisasikan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dengan menyasar generasi zillenial (Z).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari menjelaskan, sosialisasi pada gen Z ini dilakukan untuk menyuarakan pencegahan nikah pada usia anak dan perubahan perilaku untuk memulai hidup sehat.
Tak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam peningkatan kualitas SDM serta penurunan stunting.
BACA JUGA:Gubernur Imbau OPD Pemprov Bengkulu Meriahkan Buka Bersama di Masjid Raya Baitul Izzah
"Generasi Z saat ini berusia antara 12 hingga 27 tahun. Pada tahun 2024, mereka mencapai masa dewasa dan akan menjadi kekuatan utama dalam membentuk arah perkembangan Indonesia, terutama melalui inovasi dan adaptasi terhadap perubahan teknologi dan sosial," ujar Zamhari, Selasa (12/3/2024).
Lebih lanjut, Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa Indikator bangga kencana tersebut yakni angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS Usia 15-49 tahun, Angka Prevalensi Kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR), Persentase Kebutuhan Ber-KB yang Tidak Terpenuhi (Unmet Need) dan angka kelahiran remaja umur 15-19 Tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19).
BACA JUGA:Sukses di Kota Bengkulu, Pemprov Lanjutkan Gelar Pasar Murah di Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur
Selain itu ada beberapa indikator yang harus diraih untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
Seperti kolaborasi yang terjalin bersama mitra kerja yang baru-baru ini dilakukan. Dengan menggandeng Komisi IX DPR RI dan tokoh masyarakat dengan sasaran sosialisasi yaitu kelompok Gen Z.
"Keberhasilan dalam mewujudkan kualitas SDM tidak dapat dilakukan hanya oleh BKKBN, melainkan perlu adanya aksi konvergensi yang telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting," sambung Zamhari.
Sementara itu, BKKBN Provinsi Bengkulu berharap agar generasi muda alias gen Z dapat menjadi kelompok perpanjangan tangan dan suara pemerintah dalam peningkatan kualitas SDM.
Dimana remaja merupakan kelompok strategis dalam peningkatan kualitas SDM, karena remaja merupakan muara dari terwujudnya generasi yang berkualitas.
BACA JUGA:Bisa Picu ISPA, Hindari Konsumsi Makanan Ini Selama Ramadan
Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan remaja sejak tiga bulan sebelum menikah untuk memastikan remaja sehat guna mencegah lahir bayi stunting, dan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada di desa.
"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi. Paling penting adalah mencegah nikah usia muda dan periksa kesehatan sebelum menikah sebagai kunci utama mencegah lahirnya generasi stunting baru" tutup Zamhari. (Tri)