\"Kami akan membawanya ke Bengkulu, namun saat ini masih tahap koordinasi dengan pihak terkait seperti pihak kepolisian,\" ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas II A Bengkulu Drs K. Sudrajat MSi, kemarin.
Dia mengatakan, imigran tersebut harus diperlakukan dengan layak, agar tidak melanggar Hak Azasi Manusia (HAM). \"Kita berharap ada pihak Pemerintah daerah bersedia memberikan pinjaman kendaraan, dan paling penting harus koordinasi dengan Polres atau minimal Polsek untuk pengamanan,\" ujar K. Sudrajat.
K Sudrajat mengatakan, pihaknya belum mengetahui Imigran tersebut akan dipindahkan, setelah ditampung di Kota Bengkulu. Dia juga belum bisa memastikan sampai kapan ditempatkan di Kota Bengkulu. \" Kita menunggu peritah Dirjen (Direktorat Jenderal) Imigrasi untuk langkah selanjutkan. Termasuk memindahkan ke Kota Bengkulu, sudah berkoordinasi dengan Dirjen,\" ujarnya.
Sedangkan mengenai akomodasi atau biaya konsumsi Imigran, K Sudrajat mengatakan, semua nya akan ditanggung oleh International Organization Migrasion (IOM). Selain itu juga terdapat bantuan dari masyarakat. \"Sampai sekarang, keberadaan Imigran itu sudah diawasi oleh 3 personil dari IOM,\" katanya.
Pihaknya sama sekali belum melakukan pendataan Imigran tersebut secara rinci, namun pendataan awal 124 Imgran yang mengaku asal Sri Lanka tersebut tidak ada yang membawa identitas. \"Sepengetahuan petugas, tidak ada identitas apapun,\" katanya.
Setiap perkembangan, pihaknya melaporkan kepada Dirjen Imigrasi di Jakarta. Termasuk penampungan terkahir imigran tersebut, akan ditentukan oleh Dirjen Imigran. \"Kita tungggu perkembangan,\" katanya.
Untuk saat ini, Imigran tersebut sudah mendapatkan pertolongan dari Dinas Sosial kabupaten Mukomuko, dengan mendapatkan bantuan tenda, air bersih dan dapur umum.(100)