TOKYO - Seorang pengembang robot asal Jepang menciptakan robot persis manusia sungguhan. Kabarnya, robot yang menyerupai wanita muda dengan kemampuan \"menggoda\" ini diperuntukkan sebagai pendamping romantis untuk manusia.
Dilansir Watoday, pengembang robot asal negeri Sakura ini menciptakan robot wanita yang memiliki kemampuan mengedipkan mata, merespon kontak mata serta mengenali bahasa tubuh. Robot wanita berambut panjang ini bisa sebagai \"teman hidup\" bagi pria yang kesepian.
Dinamakan Geminoid F, robot ini tampak seperti wanita Eurasia. Ia memiliki karakteristik yang lembut, fitur feminim, rambut cokelat dan mata serta pipi yang berwarna merah muda. Selain itu, robot ini dijuluki \"bot cinta\" berdasarkan kecerdasan tingkat tingginya.
\"Di Jepang, kami percaya bahwa segala sesuatu memiliki jiwa. Karena itu, kami tidak ragu untuk menciptakan robot seperti manusia,\" jelas pengembang robot, Hiroshi Ishiguro. Robot ini diproduksi oleh insinyur robot yang ada di Osaka University.
Kabarnya, inspirasi dalam membuat robot yang menyerupai wanita muda ini berasal dari game yang muncul di Nintendo NS pada 2009. Game berjudul Love Plus menampilkan simulasi aktivitas dengan nuansa romantis, di mana gamer memiliki opsi untuk memilih satu di antara tiga karakter perempuan.
Hiroshi mengungkapkan, pria Jepang bisa jatuh cinta dengan versi simulasi romantis, karena perbedaan budaya yang ada di Jepang dibandingkan dengan masyarakat Barat. \"Dengan membuat salinan manusia, saya benar-benar berpikir kita dapat memahami manusia. Jadi, kita perlu memahami seperti apa kemiripannya dengan manusia, perilaku serta reaksi,\" pungkasnya.
Elemen penting dalam fungsionalitas Geminoid F ialah, robot ini bisa mengambil isyarat-isyarat sosial dari kontak mata manusia dan tatapan. Robot tersebut juga bisa menahan kontak mata, berkedip dan memiliki variasi tatapan mata yang bergantung pada situasi.
Direktur Robotics and Automation Lab dari UWA, profesor Thomas Bräunl setuju bahwa kontak mata adalah penting dalam membangun robot humanoid. \"Ini sangat penting untuk interaksi antara robot dan manusia, di mana Anda mendapatkan tatapan dan gesture (sikap),\" terang Thomas.(**)