BENGKULUEKSPRESS.COM - Kawa daun merupakan daun kopi lokal asal Minang, Sumatera Barat yang dikeringkan dengan disangrai selama kurang lebih 12 jam. Daun kopi yang kering ini lalu diseduh seperti teh dengan cara disiram dengan air dingin lalu dimasak mendidih.
Biasanya Kawa Daun didihkan di dalam tembikar atau panci. Kopi yang satu ini menarik perhatian pecinta kopi karena menyeruput segelas kopi ini sangatlah berbeda dengan kopi lain yang ada di Indonesia.
Dikenal karena keunikan dan kenikmatan rasanya, kopi ini menawarkan pengalaman minum kopi yang unik. Simak ulasan sejarah kopi kawa daun beserta manfaatnya.
Kopi kawa daun juga dikenal dengan sebutan aia kawa. Meskipun namanya mengandung kata “kopi,” kopi kawa daun dibuat tidak menggunakan biji kopi seperti halnya kopi hitam pada umumnya.
BACA JUGA:Tidak Banyak yang Tahu! Begini Asal Usul Semur Jengkol di Indonesia
Sebaliknya, kopi ini menggunakan daun teh sebagai bahan utamanya. Metode pembuatan kopi kawa daun cukup sederhana.
Daun teh yang telah dikeringkan digunakan sebagai pengganti biji kopi, kemudian diseduh dengan air panas dan ditambahkan gula atau susu sesuai selera.
Asal Usul Kopi Kawa Daun
Tahukah kamu, sejarah asal-usul kopi kawa daun di Ranah Minang, Sumatera Barat, memiliki dua versi yang berbeda.
Menurut versi pertama, budaya minum kopi daun kawa diperkenalkan oleh Bangsa Arab yang berdagang di Nusantara pada masa lalu. Bangsa Arab sendiri pernah menjadi produsen kopi terbesar di dunia.
BACA JUGA:Sejarah, Asal Usul, dan Keunikan Nasi Timbel Khas Jawa Barat yang Dibungkus Daun Pisang
Sedangkan versi keduanya mengungkapkan bahwa kopi kawa daun muncul pada zaman kolonial Belanda.
Namun penting untuk menyadari bahwa kopi kawa daun telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi minum kopi di Sumatera Barat.
Kopi kawa daun memang menjadi berada bahan pembuatatnya. Selain itu, salah satu hal yang membuat Kopi Kawa Daun begitu menonjol adalah keunikan rasa dan karakteristiknya.
Kopi kawa daun dikenal memiliki keasaman yang seimbang serta rasa yang lembut dan halus di lidah. Bahkan sering kali dikaitkan dengan sentuhan buah-buahan, seperti cokelat hitam, jeruk, dan berry.