BENGKULU, BE- Palang Merah Indonesi (PMI) Provinsi Bengkulu kemarin (23/9) mengukir sejarah baru, yakni menggelar pawai dan jalan santai yang diikuti perwakilan anggota PMI se-Provinsi Bengkulu. Jalan santai yang dimeriahkan group dramband MAN 1 Model Kota Bengkulu ini mulai start di lapangan masjid Jamik dan finis di halaman kantor Walikota Bengkulu dalam rangkaian peringatan HUT PMI yang ke-67 yang jatuh pada 17 September 2012 lalu. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut sempat mengundang perhatian penguna jalan, tak ayal satu arus jalan Soeprapto pun menjadi padat, karena masyarakat ingin menyaksikan kegiatan tersebut.
Ketua PMI Provinsi Bengkulu, Syukur Alwi mengatakan pawai dan jalan santai yang dikuti 1400 peserta ini merupakan pertama kalinya selama PMI hadir di Provinsi Bengkulu. \"Kita harapkan dengan pawai dan jalan sehat yang merupakna pertamakali ini dapat mensosialisasi keberadaan PMI di masyarakat Bengkulu,\" ujarnya.
Syukur menjelaskan, sebenarnya kegiatan itu hanya rangkaian dari kegiatan hari puncak HUT PMI yang digelar di Bengkulu Indah Mall (BIM) pada Selasa (25/9) mendatang dengan berbagai acara seperti donor darah, lomba lukis anak-anak dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
\"Semestinya HUT PMI ini puncaknya 17 September lalu, tapi berhubungan dengan adanya proses Pilkada, maka kita undur,\" sampainya.
Tema yang diusung PMI pada HUT kali ini berupa \"Generasi Muda Sebahai Agen Perubahan\" yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli generasi muda terhadap orgnaisasi kemanusiaan, karena generasi muda merupakan penerus dimasa mendatang,\" paparnya.
Menurutnya keberadaan PMI sendiri sangat membantu tugas pemerintah dalam hal memberikan bantuan terhadap masayarakat yang menjadi korban bencana, karena setiap ada bencana, PMI adalah orang yang pertama hadir di lokasi bencana tersebut.
\"PMI hadir bukan sebagai komando, tapi organisasi kemanusiaan yang berperan membantu pemerintah. Namun kita tetap bersifat mndiri agar eksisensi PMI tetap terjaga,\" ungap Wakil Ketua Yayasan Semarak Bengkulu ini.
Sukur menyampaikan, selama ini yang menjadi faktor penghambat peran dan tugas PMI, yakni masalah dana yang hanya mengandalkan hibah Pemda provinsi, kabupaten dan kota. Sehingga dana tersbeut masih dirasakan kurang mengingatkan tugas pokok PMI untuk membutuhkan biaya.
\"Saat ini kita telah mengusulkan kerjasama dengan PMI negara sahabat melalui pengurus PMI pusat, dan kita harapkan kedepannya dapat menjalin kerjasama salah satu atau beberapa Palang Merah Negara Sahabat (PMNS) yang lainnya,\" harapnya.
Program PMI selama ini yakni program sekolah siaga bencana yang mencapai ratusan sekolah se-Provinsi Bengkulu, melayani masyarakat yang mau mendonorkan darah melaui mobil PMI donor darah keliling, Siaga bencana berbasis masyarakat dan beberapa program penting lainnya.(400)