Bingung dan Panik Saat Anak Muntah dan Mencret? Atasi Dengan Cara Ini!

Jumat 19-01-2024,15:09 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain demam, batuk dan pilek, salah satu gangguan kesehatan yang seringkali dialami oleh si kecil adalah anak muntah dan mencret atau yang lebih dikenal dengan muntaber. Anak muntah dan mencret biasanya menandakan bahwa saluran pencernaannya sedang terganggu.

Sayangnya, ketika anak muntah dan mencret ternyata dapat menghambat penyerapan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya si kecil akan merasa lemas, tidak bersemangat beraktivitas karena adanya perasaan tidak nyaman pada perutnya.

BACA JUGA:Sakit Perut Sebelah Kanan, Apakah Pasti Terkena Usus Buntu?

Karenanya, anak muntah dan mencret seringkali erat kaitannya dengan malnutrisi, gangguan tumbuh kembang serta dapat mengganggu perkembangan otaknya. Sehingga ketika anak muntah dan mencret nggak boleh diabaikan ya Bu!

Lalu apa saja sih yang menjadi penyebab anak muntah dan mencret? Kemudian bagaimana cara   mengatasi serta pertolongan utama ketika anak muntah dan mencret yang perlu orang tua ketahui? Simak selengkapnya dalam artikel berikut yuk!

Apa penyebab anak muntah dan mencret?
Muntah dan mencret merupakan gangguan pencernaan yang wajar dialami bagi orang dewasa hingga bayi. Melansir National Health Services anak muntah dan mencret yang diakibatkan oleh bakteri di dalam saluran cerna biasanya akan berlangsung sekitar 1-2 hari.

BACA JUGA:Mau Pakai Pil KB? Cek Dulu Efek Samping Pil KB

Anak muntah dan diare ringan sejatinya bisa diobati dan dilakukan perawatan hanya dari rumah dengan menggunakan obat-obatan yang diberikan oleh dokter melalui konsultasi telemedicine. Tapi sebelum mengobati anak muntah dan mencret ada baiknya ketahui terlebih dahulu apa penyebabnya berikut ini ya Bu:

1. Akibat alergi terhadap suatu makanan tertentu seperti; seafood, telur, makanan atau minuman yang mengandung kacang-kacangan dan lain sebagainya
2. Keracunan makanan, biasanya muntah dan mencret akan muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah kadaluarsa
3. Akibat organ pencernaan yang belum berkembang sempurna. Biasanya hal ini lebih umum terjadi pada bayi dan balita. Triggernya tak lain adalah konsumsi susu formula yang mengandung protein sapi
4. Terdapat infeksi pada saluran cerna akibat adanya bakteri dan virus yang ada pada usus anak. Melansir Seattle Childrens biasanya juga disebut Gastroenteritis yang juga dikenal sebagai Rotavirus
5. Asam lambung naik, biasanya terjadi akibat anak alergi dengan susu sapi atau makanan yang mengandung laktosa lainnya
6. Adanya komplikasi serius yang menyebabkan anak dehidrasi dan tubuh menghasilkan zat asam yang cukup tinggi.

BACA JUGA:Hidung Tersumbat! Begini Cara Mengatasi Secara Alami dan Sangat Aman!

Muntah dan mencret biasanya juga disertai dengan demam. Hal ini diakibatkan tubuh sedang berusaha melawan virus dan bakteri dalam saluran cerna si kecil.Tentu saja hal ini masih merupakan hal yang normal terjadi ya Bu. Asalkan si kecil masih tetap aktif bermain dan lahap makan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Skala anak muntah dan diare
Anak dikatakan muntah-muntah apabila hal tersebut terjadi lebih dari satu kali. Yuk simak terlebih dahulu skala muntah dan diare pada anak yang biasanya sering terjadi:

BACA JUGA:Begini Cara Mengatasi Alergi Dingin yang Bisa Dilakukan di Rumah

Skala Muntah
Golongan ringan: 1 - 2 kali/hari
Golongan sedang: 3 - 7 kali/hari
Golongan keparahan: lebih dari 7 kali/hari

Memuntahkan semua makanan, terjadi lebih dari 8 kali sehari;
Muntah terjadi terus menerus selama 3-4 jam;
Membaik dan intensitas muntah jadi lebih ringan; dan
Mengalami dehidrasi, sayangnya semakin muda umur di kecil maka semakin besar risiko mengalami dehidrasi.

Skala diare
Golongan ringan: 3-5 kali/hari dengan tinja berair
Golongan sedang: 6-10 kali/hari dengan tinja berair
Golongan keparahan: 10 kali/hari dengan tinja berair

BACA JUGA:Honda HR-V Lawan Toyota Yaris Cross, Siapa Lebih Baik?

Diare lebih dari 10 kali/hari dengan tinja berair bisa menyebabkan dehidrasi
Sebaliknya tinja encer atau cair tidak menyebabkan dehidrasi asalkan tetap memenuhi kebutuhan cairan selama anak muntah dan diare berlangsung.

Bagaimana cara mengatasi anak muntah dan mencret?
Cara mengatasi anak muntah dan mencret pada dasarnya sangat mudah. Melansir Very Well Health berikut adalah beberapa cara yang bisa Ibu lakukan di rumah:

1. Perhatikan asupan cairan pada anak. Usahakan memberikan cairan yang cukup saat anak muntah dan mencret untuk menghindari dehidrasi
2. Beri si kecil makanan dalam porsi kecil sedikit demi sedikit, pilih makanan yang mudah dicerna tubuh seperti; buah pisang, bubur atau roti
3. Jangan beri anak antibiotik tanpa resep yang jelas dari dokter. Apalagi anak muntah dan diare lebih disebabkan oleh virus yang tidak perlu diobati dengan antibiotik
4. Berikan obat anti muntah pada anak untuk membantunya terhindar dari dehidrasi.

BACA JUGA:Mirip Honda Stylo 160 atau Giorno+, Motor Retro Baru Honda Ini Baru Rilis

Pertolongan pertama saat anak muntah dan mencret
Menjaga agar si kecil terhindar dari dehidrasi saat anak muntah dan diare sangat penting. Sehingga otomatis pertolongan pertama yang harus dilakukan oleh orang tua adalah menjaga agar anak tetap terhidrasi dengan baik.

Jika anak masih minum susu, berikan ASI atau susu formula sesuai keinginan anak. Apabila ia tak mau minum susu, berikan air putih agar tetap ada cairan yang masuk ke tubuhnya. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dengan mengajarkan anak cuci tangan dengan benar, baik sebelum ataupun sesudah makan serta setelah keluar dari toilet.

BACA JUGA:Honda HR-V Lawan Toyota Yaris Cross, Siapa Lebih Baik?

Segera bawa si kecil ke dokter apabila frekuensi diare sudah lebih 5 kali diiringi dengan muntah lebih dari 3 kali selama 24 jam. Terutama apabila si kecil terlihat lemas, terlihat mengantuk, demam, dan buang air kecil sedikit.(**)

Kategori :