BENGKULUEKSPRESS.COM - Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang harus memenuhi segala kebutuhan pokok untuk bertahan hidup di dunia ini.Bagaimana menurut mu? Oke kita lanjut.
Salah satu kebutuhan pokok yang paling utama bagi manusia ialah makanan. Untuk memenuhi kebutuhan makan, manusia membuat berbagai inovasi sejak zaman dahulu kala agar mempermudah untuk mengolah berbagai jenis bahan makanan dan terpenuhi kebutuhan pangannya.
Di Indonesia sendiri merupakan wilayah yang kaya akan bahan pokok makanan karena terletak di garis khatulistiwa dan merupakan negara tropis dengan banyaknya gunung berapi serta lautan.
Hal tersebut, membuat Indonesia memiliki keragaman bahan makanan dari baik dari sumber daratannya yang subur dikarenakan letusan gunung api dan bahan makanan berasal dari lautan yang memiliki berbagai macam spesies makhluk hidup.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Oleh-oleh Wajib Khas Bengkulu
Meskipun begitu, nenek moyang kita menciptakan berbagai inovasi atau teknologi untuk menyimpan ataupun mengawetkan bahan makanan supaya mencukupi kebutuhan pangan dan dapat menyimpan bahan makanan yang masih tersisa agar tidak basi untuk dimakan di kemudian hari.
Bicara soal pengawetan, Indonesia memang identik dengan bahan makanan tradisional yang banyak diolah dengan cara diawetkan. Bahkan sebelum zaman sekarang, ada banyak bahan makanan yang diawetkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang, biasanya makanan yang diawetkan digunakan untuk bekal saat perang.
Selain untuk bekal perang, makanan-makanan ini juga bisa digunakan untuk bekal saat melakukan perjalanan jauh. Nah, salah satu jenis makanan tersebut adalah Keumamah.
Keumamah adalah makanan khas Pidie, Aceh. Terbuat dari ikan tongkol atau cakalang yang direbus lalu dijemur sampai kering dan keras.
BACA JUGA:Menelusuri Asal Usul Bacem yang Mengambarkan Identitas Budaya Masyarakat Jawa
Saking kerasnya, ikan ini juga disebut ikan kayu. Kalo keras, gigi bisa patah, kali ya? Oleh karena itu, sebelum dikonsumsi biasanya ikan kayu harus direndam dulu selama 5 sampai 10 menit dengan menggunakan air hangat, boleh menggunakan air dingin kok tapi tentunya membuatuhakan waktu yang cukup lama.
Keumamah biasanya dimakan bersama asam sunti, asam sunti merupakan penyedap masakan Aceh yang terbuat dari buah belimbing wuluh (boh limeng dalam bahasa Aceh) yang telah dikeringkan.
Sebagai tambahan informasi dengan mengonsumsi asam sunti secara teratur, kamu dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit, dan mempercepat penyembuhan luka.
Rasa gurih ikan yang dipadu dengan rasa segar asam sunti, bisa menambah selera makan. Selain itu, saat mengonsumsi Keumamah juga bisa jadi sumber kekuatan dan energi untuk tubuh.