Antisipasi Paham Radikal

Minggu 31-03-2013,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bengkulu menggelar seminar untuk mengantisipasi masuknya paham radikal di Kota Bengkulu. Pasalnya menurut Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu, Suryanto SH mengatakan, saat ini 80 persen wilayah Indonesia sudah terkena dampak paham radikal yang ditandai meningkatnya konflik di sejumlah daerah.

\"Konflik-konflik yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini merupakan bentuk dari sudah menyebarnya paham radikal,\" ujar Suryanto saat membuka seminar yang dilaksanakan di aula Kementerian Agama Provinsi Bengkulu kemarin(30/3).

Menurut Suryanto, salah satu ciri masyarakat sudah terkena dengan paham radikal ialah saat ia berfikir dan bertindak sangat keras untuk menuntut perubahan. Namun untuk paham radikal yang berkembang di Bengkulu, menurutntya, masih karena masalah ekonomi dan tapal batas.

\"Untuk mencegah penyebaran faham radikal ini kita berharap setiap ada permasalah supaya segera diselesaikan,\" tambah Suryanto. Sementara itu Ketua Panitia Seminar Drs Syaiful Bahri MPd mengatakan, indikator-indikator faham radikal sudah ada di Kota Bengkulu.

Ia mencontohkannya adalah susahnya umat agama tertentu untuk mendirikan rumah ibadah. Padahal rumah ibadah merupakan sarana untuk menjalankan kewajiban terhadap keyakinan.

\"Kita ini adalah negara fluralisme, yang membebaskan masyarakatnya untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing,\" terang syaiful

Dengan adanya seminar ini ia berharap, agar masyarakat mengerti akan pentingnya kerukunan umat beragama. Masyarakat yang berbeda-beda agama bisa hidup secara berdampingan dengan rukun. Selain itu komunikasi dan interaksi antar umat beragama agar terus ditingkatkan.

\"Dengan adanya kegiatan ini kita berharap dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat bengkulu tentang bahayanya faham radikal,\" ujarnya.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait