\"Pada dasarnya, saya tak menginginkan ada setetes air mata pun jatuh karena perbuatan pemerintah. Saudara-saudara berjualan dan mencari nafkah, itu sudah merupakan perbuatan yang hebat ditengah kesulitan membuka lapangan pekerjaan. Kita mau menciptakan lapangan pekerjaan, bukan pengangguran dengan penggusuran. Saya tetap berkomitmen, tidak akan ada penggusuran. Karena hanya akan menyusahkan rakyat kecil,\" kata Walikota membuka dialog tersebut.
Agusningsih, PKL yang berjualan sayur menyampaikan aspirasi, pada dasarnya mereka bersedia mengikuti aturan yang diterapkan oleh pemerintah dan tidak dipindahkan ke Pasar Baru Koto. Ia pun menyayangkan rekan-rekannya yang seakan susah untuk ikut menata kebersihan dan keindahan pasar. \"Bagaimanapun kami tetap tidak ingin pindah. Anak kami banyak. Kalau kami di Pasar Baru Koto, siapa yang akan membeli dagangan kami. Pasar itu sepi. Kami khawatir kalau berjualan disana kami sekeluarga tak lagi dapat makan,\" sampai Ningsih tanpa tedeng alih-alih.
Sementara itu Slamet Tambah, pedagang daging ayam berujar, ia berjualan di Pasar Subuh selama kurang lebih 15 hingga 20 tahun. Selama ia berjualan itu, ia mengaku hanya sedikit mendapat keuntungan. \"Kami bahkan saat ini lebih banyak yang berhutang,\" ujarnya.
Sedangkan Anca, PKL lainnya menuturkan, ia sangat mendukung apa yang dicanang oleh Walikota dengan gerakan Bengkuluku Bersih 2013. \"Kami siap mengawal setelah jam 8, tidak ada lagi payung, tidak ada lagi gerobak, tidak ada lagi sampah. Bapak Walikota, mari kita lihat pada hari Senin besok, kalau Bapak masih melihat payung, gerobak dan sampah yang berserakan, kami siap diusir,\" demikian dinyatakan Anca.
Diminta untuk menunggu hingga hari Senin besok, Walikota justru memberikan kesempatan kepada PKL hingga seminggu. Walikota juga kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah mengusir pedagang, terlebih dengan cara-cara kekerasan.
\"Hari Senin besok mungkin terlalu cepat untuk berbenah. Silahkan persiapkan dengan baik. Kita lihat seminggu kedepan. Kalau memang kita menginginkan kota kita yang tercinta ini dapat bersih dan indah, mari kita galakkan gotong royong dengan membersihkan lingkungan kita. Dan saya sekali lagi menegaskan, kami tidak mau mengusir pedagang,\" imbuhnya. Ditambahkan Walikota, ia sangat mengharapkan para PKL dapat berpindah ke Pasar Baru Koto.
Ia memastikan, perpindahan ini bukan untuk mematikan usaha para pedagang. Dan meski para pedagang menolak, Walikota akan menanti dengan sabar hingga para pedagang dapat bersedia. \"Membuka lapangan kerja saja susah, kenapa justru kita ingin mematikan usaha saudara-saudaraku sekalian? Saya selaku pemerintah tidak mau membuat saudara-saudara pedagang sengsara.
Kami juga tak berharap para pedagang pindah selagi tempat berjualan di Pasar Baru Koto belum representatif. Kita akan memastikan sarana transportasinya, lampunya, MCK-nya, singkatnya agar semuanya siap terlebih dahulu hingga saudara-saudara PKL dapat dengan rela hati pindah kesana,\" bebernya.
Walikota juga mengimbau agar para PKL tidak khawatir apabila berjualan di Pasar Baru Koto nanti para pedagang Pasar Subuh kehilangan pelanggan mereka. Ia menjanjikan, dirinya sendiri bersama ribuan PNS di Kota Bengkulu dalam tahap awal akan direkomendasikan untuk berbelanja di Pasar Baru Koto pada saat-saat awal kepindahan pedagang Pasar Subuh disana.
\"Kepada para supir angkot kami juga minta jangan khawatir untuk akan kehilangan penumpang. Saya beserta istri, Pak Danrem dan Pak Kapolda akan menjadi penumpang kalian yang pertama untuk meramaikan pasar itu. Saya juga akan mengiklankan secara berkelanjutan agar warga Kota Bengkulu beramai-ramai jajan di Pasar Baru Koto,\" tukasnya.
Terhadap pedagang yang mengeluh semakin besarnya hutang yang mereka miliki meski telah lama berjualan di Pasar Subuh, Walikota menghimbau agar pedagang tersebut dapat berhenti meminjam uang dengan rentenir. \"Sebaiknya pinjam di koperasi saja. Lebih baik lagi nanti kalau bisa saudara-saudara PKL semua bisa membentuk koperasi untuk mengakses kucuran dana samisake yang kami luncurkan pada bulan Agustus nanti,\" pungkasnya.
Kehadiran Walikota di Masjid Assalam itu disertai beberapa SKPD Kota seperti Asisten II, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperasi Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menegah, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi serta Satuan Polisi Pamong Praja. Walikota sendiri berbaur ditengah-tengah masjid bersama para PKL.
Usai dialog tersebut, Walikota langsung memberikan instruksi-instruksi kepada para kepala dinas untuk menindaklanjuti pertemuan itu dengan merumuskan program-program yang tepat. Sekitar pukul 17.00 WIB, ia meninggalkan lokasi dialog dengan terlebih dahulu menyapa anak-anak jalanan serta sebuah rumah yang dihuni oleh orang tua renta yang sedang sakit tak jauh dari masjid.
Kepada anak-anak jalanan dan orang tua renta yang sakit itu ia memberikan sedekahnya. (009/**)