BENGKULUEKSPRESS.COM - Keindahan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Kota Bengkulu mulai tercemar sampah karena ulah oknum tak bertanggungjawab.
Sangat disayangkan, keindahan dan keberagaman hayati danau ini kini terancam oleh dampak pembuangan sampah plastik yang tidak terkendali.
Miris tentunya, danau yang menjadi kebanggaan warga Kota Bengkulu dipenuhi sampah yang menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pengakuan dari warga atas nama Syaiful Amwar yang merupakan Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) DDTS, Sabtu (13/1) pihaknya selalu ruti membersihkan sampah di DDTS setiap hari.
BACA JUGA:Pemkot Kota Bengkulu Pastikan Rumah Singgah Khairunnisa Gratis untuk Warga yang Membutuhkan
“Iya setiap hari, sampahnya itu seperti styrofoam, batok kelapa, mangkok pop mie dan lainnya. Sehari itu sampahnya bisa sampai tiga hingga empat perahu. Miris kita melihatnya, keindahan DDTS tercemar oleh sampah,” tuturnya.
Menurutnya, cemaran sampah plastik tidak hanya merugikan estetika danau, tetapi juga memberikan dampak serius pada ekosistem air. Kehadiran sampah plastik mengancam kehidupan ikan dan organisme air lainnya.
Dirinya berharap, ada kesadaran masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan DDTS serta peran pemerintah yang berwenang mengatasi hal ini.
Edukasi publik juga diharapkan dapat membawa perubahan perilaku dan mendorong tanggungjawab kolektif terhadap pelestarian DDTS.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Raih Predikat ‘Baik’ Hasil Evaluasi SPBE 2023
Sementara itu, Pj Sekda Kota Bengkulu Eka Rika Rino yang kebetulan melintas saat itu, mengapresiasi kepedulian bapak Syaiful Amwar.
Dirinya juga sangat menyayangkan keindahan DDTS harus tercemar oleh sampah.
Menurut Eka, dalam menjaga lingkungan termasuk danau diperlukan kesadaran masyarakat.
“Sangat penting bagi setiap masyarakat menumbuhkan kesadaran dalam menjaga kebersihan. Tidak hanya kebersihan diri sendiri, dan keluarga, tapi sangat penting menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat, termasuk wisata kebanggaan kita ini,” tutup Eka. (*)