BACA JUGA:Benarkah yang Wajib Sholat Tahajud hanya Nabi, Simak Penjelasan Gus Baha Berikut
BACA JUGA:Sudah Rajin Tahajud dan Puasa, Tapi Doa Tak Kunjung Dikabuli, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sebabnya
Diceritakan oleh Aisyah bahwa Nabi cenderung tidak tidur di tempat yang empuk.
Istri Nabi menyebutkan bahwa alas tidur beliau adalah tikar atau kulit yang dilipat menjadi dua.
Terkadang, Nabi merasa kasihan, sehingga tikar atau kulit yang digunakan dilipat empat kali untuk kenyamanan yang lebih.
Lalu Rasulullah SAW berkata "kok halus sekali, kembalikan seperti semula, dua kali saja,".
Gambaran Nabi Muhammad SAW tersebut diceritakan oleh beberapa istri beliau.
Istri yang lain menyatakan bahwa alas tidur Nabi adalah kulit yang diisi dengan semacam jerami.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi tidur dengan menggunakan bantal tangan sendiri, dengan posisi tidur miring dan tangan sebagai bantal.
Hal tersebut mungkin menjadi bagian dari kebiasaan Nabi untuk memastikan agar terbangun di tengah malam, melaksanakan sholat, tidur kembali, dan hadir di waktu subuh bersama para jamaah.
Peristiwa tersebut bahkan membuat Sayyidina Umar menangis. Ketika Sayyidina Umar melihat Nabi tidur di atas tikar, dia terharu oleh kesederhanaan Nabi.
Hingga pada punggung Nabi terlihat bekas-bekas dari tikar yang digunakan sebagai alas tidurnya.
Lalu Sayyidina Umar berkata "Engkau itu maqomnya lebih tinggi dari Imperium Romawi maupun Persia,".
BACA JUGA:11 Manfaat Sholat Tahajud untuk Wanita, Diantarnya Membuat Wajah Cantik Lagi Bercahaya
BACA JUGA:Sholat Malam dan Tahajud Ternyata Berbeda, Berikut Penjelasan Gus Iqdam
Nabi Muhammad SAW menjawab "Apakah engkau tidak senang wahai Umar, kita dapat akhirat sementara mereka hanya mendapat dunia?".