BACA JUGA:Ninja CBU Thailand: Motor Keren yang Wajib Dimiliki Bikers
Langkah 2: Berhenti Menggunakan Kontrol Kelahiran
Ini mungkin tampak jelas, tetapi jika ingin cepat hamil, kamu harus berhenti dari metode pengendalian kelahiran. Bergantung pada bentuk apa yang kamu gunakan, kesuburan tidak serta merta langsung kembali.
Jika kamu melepas IUD non-hormonal, tubuhmu akan segera siap untuk hamil. Tetapi bagi wanita yang telah menggunakan bentuk kontrasepsi hormonal, terkadang dibutuhkan beberapa minggu bagi tubuh untuk kembali ke kondisi semula dan berovulasi.
Terutama ketika kamu telah menggunakan alat kontrasepsi untuk waktu yang sangat lama, siklus mungkin tidak segera terjadi. Siklusmu mungkin tidak ada atau sangat tidak teratur selama satu bulan atau lebih.
Biasanya dengan pil, setelah sekitar enam sampai delapan minggu, siklus akan kembali. Namun, jika setelah 8 hingga 10 minggu masih tidak mendapatkan menstruasi, sebaiknya cari bantuan dari dokter untuk mencari tahu apa yang terjadi.
BACA JUGA:Agar Anak Tak Mudah Sakit Saat Musim Hujan, dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Tingkatkan Imun
Langkah 3: Lacak Ovulasi
Pertama, kamu harus mencari tahu bagaimana tubuhmu bekerja. Mengetahui kapan akan berovulasi—kapan paling subur—adalah kuncinya. Menentukan waktunya tidak selalu mudah, tetapi untungnya ada beberapa cara untuk melacak ovulasi.
Salah satunya adalah dengan memperhatikan gejala ovulasi. Kamu mungkin hanya memiliki satu atau beberapa dari tanda-tanda berikut:
Bercak terang/ringan
Lendir serviks yang jernih dan elastis
Peningkatan libido
Sensitivitas dan kelembutan payudara
Indera perasa, penglihatan, atau penciuman yang meningkat
Kembung
Perubahan kekencangan dan posisi serviks (terasa lebih lembut, lebih tinggi dan lebih terbuka)
Peningkatan suhu tubuh basal secara tiba-tiba dan berkelanjutanLangkah
BACA JUGA:Biar Tahu! Ini Dia 4 Penyebab Air Ketuban Sedikit Saat Hamil
Langkah 4: Lakukan Seks Tepat Waktu
Para ahli mengatakan cara terbaik untuk cepat hamil adalah berhubungan seks sekali sehari, setiap hari, selama masa subur tepat sebelum dan sesudah ovulasi.
Jika kamu berhubungan seks terlalu sering, jumlah sperma pasangan mungkin berkurang, dan jika tidak cukup berhubungan seks, sperma mungkin sudah tua dan tidak bisa berenang lebih cepat. Ingat, hamil tidak selalu semudah melempar bola ke kolam renang. Ada beberapa pertimbangan yang harus diingat ketika akhirnya tiba waktunya untuk hubungan seksual. (**)