BACA JUGA:Agar Sholat Tahajud Makin Sempurna, Lakukan 4 Tips Berikut
BACA JUGA:4 Penyebab Seseorang Susah Tahajud, Salah Satunya Terlalu Banyak Makan
Jika seseorang masih memiliki kesadaran dan dapat merasakan kondisi sekitarnya, maka keadaan tersebut belum dapat disebut sebagai tidur, melainkan lebih kepada kondisi mengantuk.
Imam Nawawi dalam Al Majmu' menjelaskan bahwa menurut Imam Syafi'i dan para sahabat, perbedaan antara tidur dan mengantuk adalah bahwa tidur ditandai dengan terkalahkannya akal dan hilangnya kemampuan penglihatan serta indra lainnya.
Kantuk, pada pandangan tersebut, tidak menyebabkan terganggunya akal, melainkan hanya melemahnya fungsi panca indera saja.
Kehilangan kesadaran terhadap sekitar sambil tetap dapat mendengarkan percakapan atau suara yang ada di sekitar merupakan salah satu tanda kantuk.
Meskipun seseorang mungkin tidak memahami makna atau konteksnya dengan jelas.
Dalam konteks syarat sahnya sholat tahajud, tidur yang menghilangkan kesadaran merupakan salah satu syarat utamanya.
Meskipun tidur tersebut berlangsung sebentar atau dalam waktu singkat, hal itu sudah cukup memenuhi syarat sahnya sholat tahajud.
Imam Syarqawi dalam hasyiyahnya menjelaskan bahwa sholat tahajud adalah sholat sunah yang dilakukan di malam hari setelah tidur, bahkan jika tidurnya hanya sebentar, dan meskipun tidur tersebut tidak membatalkan wudhu.
BACA JUGA:Ini yang Didapat Bila Rutin Sholat Tahajud, Ustadz Adi Hidayat: Boleh Dicoba
BACA JUGA:Agar Datangnya Rezeki Dipercepat, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Baca Ayat ini Saat Tahajud
2. Sholat Tahajud Sebelum Sholat Isya
Ada pandangan di kalangan sebagian orang yang menganggap bahwa yang penting untuk melaksanakan sholat tahajud adalah telah tidur di malam hari dan sudah masuk waktu Isya'.
Memang benar jika anggapan bahwa melaksanakan sholat tahajud sudah sah jika seseorang sudah tidur dan waktu Isya sudah masuk merupakan pandangan yang keliru dan tidak sepenuhnya tepat.
Penjelasan yang tepat tentang sholat tahajud adalah bahwa sholat ini dilakukan di malam hari setelah seseorang telah tidur dan setelah melaksanakan sholat Isya', bukan setelah masuknya waktu Isya'.