BACA JUGA:Selain dengan Antasida, dr Zaidul Akbar Bagikan 5 Makanan yang Ampuh Turunkan Asam Lambung
BACA JUGA:5 Kebiasaan yang Bisa Picu GERD Kambuh, dr Zaidul Akbar: Jangan Anggap Remeh
dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa maag adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan kadar asam lambung yang disebabkan oleh bakteri atau makanan tertentu, namun asam tersebut tidak menyebar ke daerah tubuh lain.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan karena disfungsi otot di tenggorokan.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi atau luka pada kerongkongan akibat paparan asam lambung secara berulang.
"Gejala awalnya mungkin sama ya, memang banyak orang yang ngerasain maag dan GERD ini sama saja engga perbedaan," papar dr Zaidul Akbar.
Meskipun maag dan GERD memiliki banyak kesamaan, dr Zaidul Akbar menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam gejalanya.
"Maag bisa menyebabkan feses (kotoran) cenderung berwarna gelap, anemia, nyeri perut atau ulu hati, dan susah tidur di waktu malam (insomnia)," terang dr Zaidul Akbar.
Seseorang yang mengalami GERD cenderung juga merasakan gejala tambahan seperti perasaan begah dan bersendawa yang sering.
"Kalau yang punya riwayat GERD, biasanya akan ngerasain begah dan sering bersendawa. Mual dan terkadang bisa sampai muntah-muntah. Nyeri di sekitar dada, sering sesak nafas, kerongkongan akan menjadi lebih sakit dan perih, serta ada rasa asam di mulut," papar dr Zaidul Akbar.
BACA JUGA:Bisa Picu Penyakit Tiroid, dr Zaidul Akbar Sarankan Hindari Makanan Ini
BACA JUGA:Bukan Makanan Pedas dan Telat Makan, dr Zaidul Akbar Ungkap Penyebab Asam Lambung Naik
Meskipun ada perbedaan sedikit antara maag dan GERD, menurut dr Zaidul Akbar, cara mengatasi keduanya tetap sama.
Itulah penjelasan dr Zaidul Akbar tentang cara yang harus dilakukan agar asam lambung, maag dan GERD tak mudah kambuh. Semoga bermanfaat.(*)