BACA JUGA:Rekomendasi Cream Penghilang Flek Hitam di Wajah, Wanita Wajib Coba
Terdapat kutil atau jerawat yang meradang.
Terkena infeksi herpes.
Memiliki riwayat penyakit psoriasis atau eksim.
Pernah atau sedang menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi dalam satu tahun terakhir.
Sedang hamil.
Terdapat infeksi atau luka terbuka pada kulit.
Memiliki riwayat jaringan parut atau proses pemulihan luka yang buruk.
Pernah mendapatkan suntikan botoks pada area kulit yang ingin dilakukan microneedling.
BACA JUGA:9 Keutamaan Sholat Tahjud untuk Wanita, Salah Satunya Wajah Menjadi Cantik
Selain itu, untuk mencegah risiko iritasi pada kulit, dokter juga akan menyarankan pasien untuk tidak menggunakan obat antibiotik topikal atau mengaplikasikan produk perawatan kulit yang berisiko mengelupas kulit, seperti asam salisilat dan retinoid selama 5–7 hari sebelum tindakan microneedling.
2. Prosedur Pelaksanaan
Selanjutnya, dokter dapat memberikan obat anestesi (bius) oles pada 45 menit–1 jam sebelum prosedur dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri pada bagian tubuh yang akan dilakukan microneedling.
Lalu, dokter menggunakan jarum khusus yang sudah disterilkan untuk menghindari risiko penyebaran infeksi. Setelah prosedur microneedling selesai dilakukan, dokter dapat mengoleskan serum khusus ke seluruh permukaan wajah untuk menenangkan kulit.
Prosedur kecantikan ini biasanya berlangsung selama kurang lebih 10 menit–2 jam, tergantung seberapa besar area kulit yang memerlukan tindakan microneedling.
Agar bisa mendapatkan hasil yang optimal, disarankan untuk melakukan microneedling sebanyak 4–6 kali dengan jarak 4 minggu antar prosedur.