Taman Konservasi Gajah Sumatera Langka di Seblat, Bengkulu Utara, Pilihan Wisata Edukasi

Minggu 26-11-2023,17:38 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Destinasi wisata yang ada di Bengkulu sangatlah beragam mulai dari wisata, bahari, perbukitan, dataran tinggi, dan destinasi wisata pendakian gunung. Namun tahukah kamu di Bengkulu juga ada destinasi wisata yang bisa jadi salah satu pilihan wisata edukasi. Ya wisata ini adalah wisata Pusat Pelatihan Gajah Seblat Bengkulu Utara.

Saat ini gajah merupakan salah satu hewan yang langka dan jarang ditemui apalagi saat ini populasinya semakin menurun. Destinasi wisata seblak sendiri memiliki spesies gajah Sumatera.

Dilansir dari wikipedia.org Gajah sumatra (bahasa Latin: Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di Pulau Sumatra. Gajah sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam.

BACA JUGA:Daya Tarik Museum Tsunami Aceh, Destinasi Wisata Bersejarah Mengenang Peristiwa Tragis di Aceh

Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah sumatra lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatra telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif.


Kristian Hansen youtuber bule saat menunggangi gajah di Taman Konservasi Seblat. -Sumber : Akun Instagram @thekristianhansen-

Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatra adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain.

Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup. Cara untuk melindungi gajah adalah merawatnya di kebun binatang/taman konservasi oleh Pemerintah.

BACA JUGA:Air Terjun Pria Laot, Destinasi Wisata Tersembunyi di Pulau Weh yang Menakjubkan

Gajah seblat yang ada di Bengkulu Utara merupakan pusat konservasi dan pelatihan untuk gajah Sumatera. Di sana para gajah diberikan wilayah tersendiri untuk koloninya serta konser konservasi tersebut merupakan salah satu kegiatan untuk melatih menjinakkan gajah-gajah liar yang ada di Bengkulu Utara.

Destinasi wisata ini memang tidak banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun tahukah kamu ada beberapa turis mancanegara yang sempat berwisata ke Taman konservasi gajah Seblat salah satunya youtuber bule Kristian Hansen.

Kristian Hansen adalah YouTuber asal Denmark yang memiliki 367 ribu subscribers, beliau memutuskan untuk keliling Indonesia dari Sabang sampai Marauke setelah meninggalkan pekerjaan kantorannya untuk menyelami keindahan alam, budaya dan orang-orang Indonesia. 

Christian hansen merupakan salah satu pelancong dari negara Denmark yang pernah berkunjung ke Taman konservasi gajah Seblat. Beliau berkunjung ke Taman Seblat saat melakukan project keliling Indonesia.  Beliau mengupload kunjungannya ke Taman Konservasi Gajah Seblat  pada tahun 2022 tepatnya di tanggal 17 April.

BACA JUGA:Pantai Lhok Mee, Pesona Bahari dengan Keindahan Pohon Geurumbang yang Rindang

Berbagai cara dilakukan untuk menjaga habitat gajah Sumatera yang berada di kawasan gajah seblat, salah satunya dengan melakukan konservasi. konservasi dan pelatih dilakukan untuk membantu proses pengembangbiakan gajah-gajah liar tersebut. Pusat pelatihan gajah Seblat ini ada di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, atau kurang lebih 132 kilometer dari Kota Bengkulu. Seblat didirikan pada tahun 1992, dengan menggunakan lahan seluas 6.800 hektare dan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kategori :