Flu Burung di 5 Kelurahan

Selasa 26-03-2013,12:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE -  Setelah ditemukan   kasus Flu burung di Kelurahan Sumur Dewa, kembali  tim penanganan flu burung Dinas  Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, mendapatkan laporan  ratusan ayam mati mendadak.  Kali ini terjadi di 3 RT, yakni RT 6, 9 dan 10  Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu.

Rincianya 100 ekor ayam milik Mukarto, 100 ekor ayam milik Sugiharto keduanya warga RT 6, kemudian 17 ekor ayam   milik Ujang warga RT 9 dan 20 ekor ayam milik Thamrin warga RT 10, ditemukan mati mendadak.

Ketua Koordinator  Tim Tanggap  Cepat Flu Burung, drh Heny  menuturkan  dari keterangan warga, serangan flu burung  di kelurahan ini sudah terjadi sejak tiga pekan lalu, namun baru dilaporkan kali ini oleh Thamrin SAg  salah seorang  tokoh masyarakat yang juga kelompok tani Serasan.

Ayam milik Thamrin  telah tiga hari lalu mati secara mendadak, dan ditotalkan dari 50 ekor, yang mati sebanyak 20 ekor, setelah kita lakukan rapidtes,  ternyata positif  terinfeksi H5N1 atau flu burung. Dan yang telah dimusnahkan sebanyak 8 ekor, dan telah dilakukan penyemprotan desinfektan untuk menghambat penularan lebih luas.

Serangan virus flu burung diprediksi akan  terus menyebar di wilayah  Kelurahan Kandang, karena masih banyak ayam-ayam yang diduga terinfeksi flu burung belum berhasil di kandangkan dan dimusnahkan.  Matinya ayam mendadak ini,  terindikasi dari bangkai ayam yang dibuang warga  sembarangan, sehingga bangkai ayam ini menjadi media  dan berkontak langsung dengan  ayam yang diliarkan.

Kasus ini cukup tinggi dibanding awal tahun 2012, terhitung tiga bulan terakhir sudah 5 lokasi yang dilaporkan yakni,  sudah 5 kelurahan, yakni  Pagar Dewa, Kebun Keling, Panorama, Sumur Dewa dan  terakhir Kandang Mas. Pengakuan istri Thamrin,  tidak ada tanda-tanda ayamnya sakit, awalnya sehat dan selalu dirawat dengan baik dan kandangnyapun dibersihkan.

Pun begitu satu demi satu ayamnya mati,  terlihat ciri-ciri ayam yang mati itu, badanya membiru,  dan anusnya mengeluarkan  kotoran disertai darah dan pada paruhnya keluar lendir/ buih. Ayam miliknya merupakan bantuan  pengembangbiakan dari Dinas Pertanian dan Peternakan dan telah dirawat selama satu tahun ini.

Di sisi lain, Ujang warga RT 9 Kota  Bengkulu, mengaku rugi jutaan rupiah.  Sebab ke-17 ekor ayam miliknya merupakan peliharaan ayam  bangkok. Ayam-ayamnya mati  mendadak setelah ditemukan bangkai ayam yang dibuang warga tepat disamping kandang rumahnya. \"Ayam saya itu dikandang dan sekelilingnya dipagar seng, tapi setelah ayam-ayam itu  mati, kami temukan bangkai ayam,\" katanya. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait