BENGKULUEKSPRESS.COM - Keringat dingin adalah tanda stres yang tiba-tiba dan signifikan, yang bisa berasal dari fisik atau psikologis, atau kombinasi keduanya. Rata-rata orang memiliki 2 sampai 4 juta kelenjar keringat. Ada dua jenis kelenjar keringat: ekrin, yang ditemukan di seluruh tubuh dan membantu mengontrol suhu tubuh, dan apokrin, yang terletak terutama di daerah selangkangan dan ketiak.
Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat ekrin sebagian besar adalah air, yang membantu mendinginkan tubuh. Sementara panas terkadang dapat memicu kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini biasanya diaktifkan oleh stres dan perubahan hormonal, itulah sebabnya mereka memainkan peran penting dalam memproduksi keringat dingin.
BACA JUGA:Cara Bayar Shopee Paylater Lewat BRImo dan Internet Banking BRI Terbaru
Apa saja penyebab keringat dingin dan cara mengatasinya? Kecemasan dan stres adalah pemicu paling umum dalam menghasilkan keringat dingin. Situasi dan kondisi lain yang memicu keringat dingin mungkin termasuk:
Gangguan kecemasan
Keringat dingin bisa menjadi gejala serangan panik, kecemasan sosial, dan kecemasan umum. Individu yang mengalami keringat dingin, seiring dengan peningkatan dan, kadang-kadang, tingkat kecemasan yang luar biasa, harus menemui spesialis untuk mengeksplorasi pilihan pengobatan.
Rasa sakit dan syok
Keringat dingin disertai rasa sakit, seringkali karena kecelakaan atau cedera lainnya, bisa menjadi tanda peningkatan denyut jantung, aliran darah ke organ utama, dan tekanan darah rendah. Bila terjadi hal tersebut, diperlukan perawatan medis segera, sebab syok bisa berakibat fatal jika tidak diobati.
BACA JUGA:Model Tas Wanita Unik dan Cantik untuk Menunjang Penampilanmu
Serangan jantung
Keringat dingin bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung. Jika seseorang merasa berkeringat dan lembap, sesak napas, dan mengalami nyeri di dada atau tubuh bagian atas, mereka harus segera mencari perawatan medis.
Hipoksia
Hipoksia adalah istilah teknis untuk kekurangan oksigen, yang dapat berkembang ketika area di tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, mungkin karena penyumbatan, cedera, atau paparan racun atau alergen. Ini dapat menyebabkan keringat dingin dan membutuhkan perawatan segera.
Infeksi
Berkeringat bisa menjadi tanda respons tubuh terhadap berbagai infeksi, termasuk TBC dan HIV.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Jahe Merah Punya Khasiat Istimewa untuk Wanita
Gejala keringat dingin
Keringat dingin sering muncul dengan gejala berbeda. Ini dapat bervariasi tergantung pada penyakit, gangguan, atau kondisi yang mendasarinya. Gejala keringat dingin yang umum muncul meliputi:
kecemasan atau stres
demam atau kedinginan
kulit pucat
kelemahan
mual dan muntah
pusing
sakit dan nyeri
BACA JUGA:Bioplacenton Ampuh Atasi Bopeng Jerawat di Wajah!
Cara mengatasi keringat dingin
Karena keringat dingin adalah gejala dan bukan kondisi penyakit itu sendiri, pengobatan akan tergantung pada penyebabnya. Beberapa penyebab yang mendasari, seperti hipertiroidisme, akan memerlukan pengobatan atau prosedur khusus.
Jika kamu menderita diabetes, kamu akan belajar bagaimana mengenali gula darah rendah dan mengobatinya. Ketika menopause adalah penyebabnya, penggantian hormon bisa menjadi pilihan. Jika tidak, obat lain dan perubahan gaya hidup dapat membantu meringankan gejala.
BACA JUGA:Ini Dia Segudang Manfaat Propolis untuk Wajah
Untuk penderita hiperhidrosis, ada beberapa pilihan pengobatan, antara lain:
antidepresan, yang dapat mengurangi keringat dan membantu mengatasi kecemasan
antiperspiran dan krim dengan kekuatan resep untuk mengurangi keringat
iontophoresis, yang menggunakan arus listrik untuk mematikan kelenjar keringat
obat yang dapat memblokir saraf yang memasok kelenjar keringat
suntikan toksin botulinum untuk ketiak berkeringat
Penyebab keringat dingin dan cara mengatasinya bisa dilakukan dengan mudah. Ketika infeksi menyebabkan demam dan berkeringat, pastikan untuk minum banyak cairan. Kenakan pakaian berlapis dan gunakan penutup tipis agar Anda dapat menyesuaikan diri dengan kedinginan dan keringat.(**)