Sebelum menjalani prosedur skin booster, dokter dapat melakukan wawancara medis (anamnesis) serta pemeriksaan fisik untuk mengetahui riwayat kesehatan dan kondisi kulit pasien secara keseluruhan. Setelah itu, pasien dapat berdiskusi dengan dokter mengenai bahan aktif yang akan digunakan dalam prosedur skin booster.
Adapun beberapa jenis bahan aktif yang umum digunakan dalam prosedur skin booster adalah sebagai berikut :
1. Hyaluronic acid atau asam hialuronat: Senyawa yang bekerja dengan cara menahan air di dalam jaringan kulit untuk menjaga kelembapan kulit,merangsang pembentukan kolagen untuk mengencangkan kulit, dan mendorong regenerasi sel-sel kulit.
BACA JUGA:Inilah Manfaat Kulit Apel
BACA JUGA:Jangan Dibuang! Ini Dia Manfaat Kulit Jeruk Yang Perlu Kamu Tau
2. DNA ikan salmon: DNA salmon dinilai memiliki struktur yang serupa dengan DNA manusia sehingga dipercaya dapat membantu memperbaiki berbagai masalah kulit serta meningkatkan elastisitas kulit dan produksi kolagen..
3. Peptide: Salah satu jenis asam amino yang dapat membantu merangsang produksi kolagen.
Jika telah menentukan bahan aktif yang akan digunakan, dokter dapat melanjutkan prosedur kecantikan ini dengan mengoleskan krim khusus di sekitar lokasi suntikan untuk menghilangkan rasa nyeri.
Lalu, bahan aktif tersebut akan disuntikkan ke dalam lapisan sub-dermis kulit secara perlahan. Prosedur ini biasanya berlangsung selama kurang lebih 30 menit.
Efek Samping Skin Booster
Pada dasarnya, skin booster adalah prosedur perawatan wajah yang aman untuk dilakukan. Bila skin booster menimbulkan efek samping, gejalanya cenderung bersifat ringan dan sementara. Adapun sejumlah efek samping dari skin booster adalah:
- Kulit kemerahan.
- Gatal pada kulit.
- Nyeri dan bengkak di sekitar lokasi suntikan.
Perawatan Setelah Skin Booster
Sebagai upaya meminimalkan risiko efek samping di atas, terdapat sejumlah pantangan setelah skin booster yang perlu ditaati, seperti :
- Tidak menggunakan produk riasan pada area wajah selama 6 jam setelah menjalani prosedur skin booster.
- Hindari paparan sinar matahari langsung pada kulit.
- Hindari berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat terlebih dahulu selama 24 jam pascatindakan.
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol selama 24 jam pasca tindakan.
- Hindari melakukan perawatan kulit, seperti eksfoliasi wajah, perawatan IPL, atau mikrodermabrasi selama 2 minggu pasca tindakan.
- Hindari tidur dengan posisi yang berisiko memberikan tekanan berlebih pada area kulit tempat dilakukannya suntikan.
Dapat disimpulkan, skin booster adalah prosedur yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan elastisitas serta mengatasi berbagai masalah kulit.
Jika ingin mendapatkan perawatan kecantikan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kulit, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi, kulit dan wajah terdekat di kota Anda. (*)