3. Ketahui Posisi Gigi
Penting untuk mengetahui posisi gigi saat ini apabila kendaraan Anda memiliki transmisi manual. Atur gigi kendaraan sesuai dengan kecepatan dan intensitas akselerasi yang diinginkan.
Saat berpindah gigi, pastikan RPM turun setelah menginjak kopling dan sebelum mengganti gigi. Hal ini akan membantu memastikan transisi berjalan lancar.
4. Perhatikan Suara dan Getaran
Mesin yang beroperasi pada RPM optimal akan menghasilkan suara halus dan getaran terkendali. Jika Anda merasa mesin terdengar kasar atau getarannya tidak normal, hal ini bisa menunjukkan bahwa RPM mobil sedang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
BACA JUGA:Ban Disemir? Ini Dampak Dan Efek Buruknya
Apakah semakin tinggi RPM semakin bagus? Tentu saja, tidak. RPM memiliki rentang yang optimal, tidak tinggi maupun rendah.
5. Perhatikan Indikator Efisiensi Bahan Bakar
Beberapa kendaraan modern dilengkapi dengan indikator efisiensi bahan bakar yang dapat membantu Anda menemukan rentang RPM ideal untuk menghemat bahan bakar. Indikator ini seringkali menunjukkan kapan harus mengubah gigi untuk efisiensi tertinggi.
Dampak RPM Tinggi
RPM mobil tinggi dapat memiliki dampak negatif dalam berbagai aspek. Berikut ini dua dampak utama dari RPM tinggi, yaitu:
1. Kerusakan Mesin
Salah satu dampak utama dari RPM yang terlalu tinggi adalah potensi kerusakan mesin. Saat mesin bekerja pada RPM yang melebihi batas ideal, komponen mesin bisa mengalami tegangan berlebihan dan keausan lebih cepat.
Bagian-bagian mesin, seperti poros engkol, piston, katup, dan sistem pembakaran lainnya berpotensi mengalami stres yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan mesin terjadi lebih cepat.
2. Konsumsi Bahan Bakar yang Tinggi
Apa arti RPM tinggi? RPM tinggi menunjukkan performa mesin yang bekerja lebih keras. Jumlah putaran mesin mobil per menit melampaui batas ideal yang direkomendasikan produsen.