BENGKULUEKSPRESS.COM - Sakit kepala kadang-kadang bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu. Oleh karena itu, dokter akan meninjau riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik pada pengidap, untuk mendeteksi penyebab yang mendasari sakit kepala.
Pemeriksaan ini harus mencakup evaluasi neurologis yang lengkap. Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan tes diagnostik jika mencurigai adanya kondisi medis tertentu yang menyebabkan sakit kepala. Tes diagnostik tersebut meliputi :
1. Tes darah lengkap, yang dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi.
2. Sinar X tengkorak, tes pencitraan untuk memberikan gambar mendetail dari tulang-tulang tengkorak.
BACA JUGA:Ternyata 7 Buah Ini, Bisa Membantu Meredakan Sakit Kepala
3. Sinar X sinus, tes pencitraan yang akan dilakukan bila dicurigai adanya sinus.
4. CT scan kepala dan MRI, yang mungkin dilakukan pada kasus-kasus ketika dicurigai terjadinya stroke, trauma, atau pembekuan darah di otak.
Pengobatan Sakit Kepala
Pengobatan untuk sakit kepala bervariasi, tergantung pada gejala yang dialami dan penyebabnya. Namun, sebagian besar sakit kepala bukan merupakan gejala dari kondisi medis yang serius, sehingga bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas yang dapat mengurangi gejalanya.
Bila obat-obatan tidak mempan, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobati sakit kepala, yaitu :
BACA JUGA:Sakit Kepala Tegang? Ini Tips Sederhana Untuk Mengatasinya
1. Biofeedback, yaitu teknik relaksasi untuk membantu dalam manajemen nyeri.
2. Akupunktur, yaitu terapi alternatif yang mampu mengurangi stres dan ketegangan di kepala dengan memasang jarum halus ke area tubuh tertentu.
3. Olahraga ringan sampai sedang bisa membantu meningkatkan produksi bahan kimia di otak yang tentunya bisa membuat kamu merasa lebih bahagia dan rileks.
4. Mandi air hangat, untuk membantu merilekskan otot yang tegang.