Memarahi Anak Sebelum Tidur, Ternyata Bisa Jadi Mimpi Buruk Jangka Panjang

Rabu 20-09-2023,21:02 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Anak anak mempunyai dunianya sendiri, terkadang menggemaskan terkadang juga bikin kita sebagai orang tua jengkel dengan tingkahnya. Dibandingkan orang dewasa, anak-anak menunjukkan energi yang berbeda. Di sebagian besar waktu, mereka aktif dan suka bermain, berisik, dan menikmati semua yang mereka lakukan.

Orangtua juga senang melihat anak mereka lincah, mengekspresikan emosi gembira, bermain, berbicara, dan berminajinasi. Tapi orangtua sering bereaksi berlebihan terhadap perilaku buruk mereka dengan memarahi anak. Memarahi anak adalah reaksi umum orangtua. Sebaliknya, kita perlu bersabar dan memahami alasan di balik tindakan anak.

BACA JUGA:Upgrade Akun DANA Premium, Bisa Pinjam Uang Rp10 Juta Langsung Cair, Ikuti Langkah ini

Anak-anak adalah peniru yang hebat. Karena anak akan tumbuh meniru perilaku dan tindakan orangtua, sebaiknya renungkan perilaku yang diamati anak dalam dirimu sebagai orang dewasa.

Para ahli percaya bahwa efek psikologis dari dimarahi sama buruknya, bahkan terkadang lebih buruk daripada kekerasan fisik. Seperti orang dewasa, memarahi anak terus menerus membuat anak merasa terhina, takut, bersalah, malu, cemas, dan stres.

Mengapa orang tua marah?

Jawaban singkatnya adalah karena mereka merasa kewalahan, yang terkadang membuat mereka meninggikan suara. Tapi, marah jarang memecahkan situasi. Ini mungkin menenangkan anak dan membuat mereka patuh untuk sementara waktu, tapi tidak akan membuat mereka memperbaiki perilaku atau sikap mereka. Singkatnya, ini mengajarkan mereka untuk takut kepada orangtua daripada memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

BACA JUGA:Doa Dahsyat Ini Keluar Rumah, Insyaallah Rezeki Mengalir Deras, Berikut Penjelasan Syekh Ali Jaber

Efek marah dan berteriak pada anak

Jika kamu pernah dibentak, kamu tahu bahwa suara keras tidak membuat pesan menjadi lebih jelas. Anak-anak tidak berbeda. Berteriak akan membuat mereka tidak mendengarkan dan disiplin akan lebih sulit, karena setiap kali kamu meninggikan suara, kamu akan menurunkan penerimaan mereka. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berteriak membuat anak lebih agresif, secara fisik dan verbal.

Berteriak secara umum, apapun konteksnya, adalah ekspresi kemarahan, ini membuat takut anak-anak dan membuat mereka merasa tidak aman. Jika kemarahanmu sering ditumpahkan kepada anak dan kamu kesulitan mengendalikan amarahmu secara teratur, sadari bahwa kamu memiliki masalah adalah langkah pertama untuk belajar mengelolanya.

BACA JUGA:Mau Dapat Uang Gratis Rp200.000? Klaim Saldo DANA dengan Aplikasi ini, Auto Cair ke Dompet Digital

Berikut ini beberapa tanda yang menunjukkan seseorang memiliki masalah emosi .

1. Marah secara tidak tepat atas masalah yang tampaknya kecil

2. Mengalami gejala terkait stres seperti tekanan darah tinggi, sakit perut, atau kecemasan

Kategori :