Kepala Dispenda Provinsi Bengkulu Yusmara Ningsih mengatakan, capaian Rp 483 miliar PAD Provinsi Bengkulu tahun lalu itu, berasal dari Pajak Daerah yang terdiri Pajak Kendaraan Bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, PBB KB dan Air Permukaan, sebesar Rp 375 miliar dari target Rp 362 miliar lebih atau naik 102 persen. \"Untuk Retribusi Daerah dari target sebesar 8,4 miliar rupiah terealiasi sebesar Rp 8,7 miliar lebih atau naik sebesar 103,2 persen,\" katanya.
Sedangkan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dari target Rp 7,601 miliar terealiasi sebesar Rp 7,636 miliar lebih atau naik sebesar 100,4 persen. Kemudian untuk lain-lain pendapatan asli daerah yang sah kata Yusmara Ningsih, dari target Rp 94 miliar menjadi Rp 97 miliar rupiah lebih.
Dari potensi PAD yang tidak tercapai hanya pada pajak daerah air permukaan yaitu PLTA Musi dan Tes beralasan terjadinya penurunan debit air dan kerusakan alat, sehingga dari target awal sebesar Rp 6 miliar, terealisasi hanya Rp 3,8 miliar lebih atau 61,17 persen. \"Kami optimis akan teralisasi bahkan bisa saja melampaui target sebesar Rp 504 miliar,\" ujarnya.
Dia menjelaskan, selain ada potensi PAD yang lama, juga ada yang baru yaitu, pajak alat barat yang mulai tahun ini akan ditarik. \"Apalagi jumlah alat berat yang terdata sementara oleh pihak Dispenda baik milik pemerintah, perusahaan, dan perseorangan mencapai ratusan unit.\" katanya.(100)