Debitur KUR Didominasi Tamatan SD, Limit Pinjaman Rp100 Juta Tanpa Jaminan

Rabu 16-08-2023,20:15 WIB
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Temuan menarik Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu. Data menunjukkan jika yang pengakses KUR di Provinsi Bengkulu didominasi tamatan sekolah dasar (SD).Jumlahnya mencapai mencapai 9.567 orang debitur. Sedangkan tamatan Sarjana hanya mencapai 531 orang.

Data ini diungkapkan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, banyaknya tamatan SD yang mengakses KUR, menunjukkan bahwa penyaluran KUR tidak memandang tingkat pendidikan seseorang. Sehingga siapapun bisa mengakses KUR walaupun tidak menyandang gelar sarjana.

“KUR ini bisa diakses semua orang, tidak peduli dia dari tamatan pendidikan SD, SMP, atau SMA, semua bisa mengaksesnya,” kata Bayu, Kamis (10/8).

Bayu mengaku, seluruh orang bisa mengakses KUR asalkan telah memenuhi kriteria sebagai peminjam diantaranya berusia minimal 21 tahun atau telah berstatus menikah di KTP dan memiliki usaha atau bisnis yang telah jalan minimal 6 bulan. Jika kriteria tersebut terpenuhi dengan baik maka mereka bisa mengakses KUR di bank.

“Asalkan memenuhi kriteria sebagai peminjam, maka mereka bisa mengakses KUR,” ujarnya.

BACA JUGA:Simak Ketentuan Daftar dan Syarat Lolos Pinjaman KUR BRI 2023

Lebih lagi saat ini, pemerintah telah memberikan fasilitas pinjaman KUR tanpa jaminan hingga Rp100 juta. Jumlah pinjaman tersebut mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp50 juta.

“Sekarang kan pinjam KUR Rp100 juta sudah tanpa jaminan, jadi semakin menguntungkan pelaku usaha juga,” kata Bayu.

Selain itu, pelaku usaha juga mendapatkan bunga KUR rendah yakni sebesar 6 persen per tahun. Sehingga bunga cicilan KUR menjadi lebih ringan.

“Bunga KUR sangat rendah yakni 6 persen per tahun. Itu sangat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Bengkulu,” tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Salut SE MM mengatakan, Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan kerja oleh para lulusan SD lebih tinggi dari pada lulusan perguruan tinggi dan SMA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja bagi orang lain.

“Kalau peminjam KUR banyak tamatan SD itu wajar, karena mereka sebenarnya lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang lain,” katanya.

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI 2023 Cair Tanpa Survei, Ini Syaratnya

Hal ini sungguh ironis, padahal menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk bekerja. Namun sebaliknya, justru seseorang dengan tingkat pendidikan rendah malah mampu menciptakan banyak pekerjaan bagi orang lain.

Kategori :