RATU SAMBAN, BE - Komisi III DPRD Kota Bengkulu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke PD Ratu Agung Niaga (RAN). Sidak itu terkait inventarisir aset perusahaan PD RAN Kota Bengkulu, yang tidak jelas.
Kegiatan itu berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB dan dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota, Suimi Fales, serta diikuti anggota lainya seperti Awaludin, Sofyan Hardi dan H Adhar.
Dalam Sidak tersebut, rombongan langsung diterima oleh Direktur PD RAN, Purnomo di kediamanya dimana PD RAN dikelola, sekaligus melihat aset PD RAN saat ini.
Alhasil, dari aset yang ada seperti, satu unit kendaraan roda empat jenis Avanza, tiga kendaraan roda dua, serta peralatan ATK seperti komputer, meja rapat, meja dan kursi dan banyak lagi telah berhasil di gudangkan. \"Hanya dua jenis kendaraan roda dua yang tidak bisa ditarik dan dibawa kabur eks pegawai PD RAN,\" kata Direktur PD RAN, Purnomo.
Menurut Purnomo, selama ini ia tak bisa menarik 2 unit kendaraan roda dua itu. Karena eks pegawai meminta gaji selama ia bekerja di PD RAN yang sampai saat ini belum dibayar, besaran gaji itu berkisar Rp 1 juta/bulanya, jumlahnya sangat banyak jika dikalikan 12 bulan saja sudah Rp 12 juta, dan PD RAN tidak memiliki biaya pembayaran gaji itu.
Selama kepemimpinanya PD RAN kata Purnomo, mengelola aset percetakan dan memang belum memberikan kontribusi ke daerah. Pun begitu penunjukan dirinya sebagai pelaksana tugas telah berupaya semaksimal mungkin untuk menginventarisir seluruh aset-aset PD RAN yang berhasil diinventaris, yaitu, satu unit mobil Avanza, Mitsubishi Box, motor satu unit, serta sejumlah ATK. Selain itu, PD RAN juga memiliki deposito senilai Rp 25 juta yang saat ini berada di Pemda Kota, beserta satu jaminan sertifikat dari pihak ketiga.
\"Jumlah total aset dari Rp 1,6 m yang bisa terkumpulkan mencapai Rp 400 juta. Dan sejauh ini yang bisa dimanfaatkan mobil jenis box, sedangkan ada dua kendaraan roda dua tidak bisa ditarik karena karyawan masa kepimpinan sebelumnya meminta gaji,\'\' katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III, Suimi Fales, SH usai Sidak menuturkan, tidak mudah untuk menggelontorkan anggaran kedua kalinya. Apakah PD RAN masih layak di berikan anggaran atau malah sebaliknya ditutup.
\"Menggelontorkan dana selanjutnya itu masih dikaji. Apakah masih layak untuk disehatkan atau tidak,\" katanya seraya menambahkan untuk penentuan tersebut terlebih dahulu Komisi III akan mengundang Direktur PD RAN, Asisten terkait untuk hearing menentukan masa depan perusahaan plat merah itu.
Terkait dengan aset yang saat ini dibawa kabur, Suimi mendesak eksekutif untuk menarik aset Pemda kota, dan disarankan agar PD RAN diaudit kembali. (247)