BENGKULUEKSPRESS.COM - Pasca adanya aksi penganiayaan terhadap salah satu guru di SMAN 7 Rejang Lebong yaitu diketapel oleh orang tua siswa.
Aktivitas belajar mengajar maupun aktivitas lainnya di SMAN 7 Rejang Lebong pad Rabu (2/7/2023) diliburkan.
Pantauan di sekolah yang berada di jalan lintas Curup-Lubuklinggau tepatnya di Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang tersebut, hanya ada beberapa orang penjaga sekolah.
"Hari ini sekolah diliburkan, karena guru-guru masih trauma atas kejadian kemarin," terang Arya Ganti penjaga sekaligus komite SMAN 7 Rejang Lebong.
Selain karena masih trauma, pihak sekolah juga masih fokus pada perawatan dan kesembuhan Zaharman yang mengalami luka dibagian mata sebelah kanan dan saat ini tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Orang Tua Siswa di Rejang Lebong Ketapel Mata Guru, Tak Terima Anaknya Ditegur
Dugaan aksi penganiayaan oleh orang tua siswa kepada guru terjadi di SMAN 7 Rejang Lebong pada Selasa (1/8/2023).
Dalam aksi penganiayaan tersebut, Zaharman guru olahraga di SMAN 7 Rejang Lebong mengalami luka dibagian mata sebelah kanan. Luka tersebut diduga karena diserang orang tua siswa menggunakan ketapel.
Terkait dengan insiden tersebut, Kapolsek PUT, Iptu Hengky Noprianto MH membenarkan kejadian tersebut. Dimana guru tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau.
"Tim kita juga sudah melakukan pengecekan ke lokasi yaitu di SMAN 7 Rejang Lebong," terang Kapolsek.
Dijelaskan Kapolsek, aksi penganiayaan tersebut diduga karena orang tua siswa tersebut tidak terima anaknya ditegur dan ditendang oleh sang guru karena kedapatan merokok di dalam lingkungan sekolah saat jam belajar.
Pasca kejadian, Kapolsek mengungkapkan pihaknya juga telah mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari sejumlah saksi. Bila sudah lengkap maka mereka akan mengamankan orang tua siswa tersebut.
"Bila semuanya nanti sudah lengkap, baru kami akan amankan orang tua siswa tersebut," terang Kapolsek.(Ary)