Mendapati hal tersebut, salah seorang siswa SMK 2 Jarak Jauh tersebut langsung pulang ke sekolahnya dan menceritakan hal tersebut kepada siswa lainnya. Mendengar pengakuan temmanya, kontan saja puluhan siswa SMK 2 Jarak jauh langsung mendatangi SMAN 2 dan menyerang dengan batu. Serangan tersebut cukup alot, bahkan guru dari masing-masing sekolah tidak mampu untuk mencegah aksi brutal tersebut. Aksi mereda setelah beberapa masyarakat di sekitar SMAN 4 turun ke jalan dan anggota Polsek Gading Cempaka tiba di lokasi. Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 4 Bidang Kesiswaan, Pauri MPd mengatakan, kajadian tersebut hanya miss komunikasi. Dia menjelaskan siswa yang menggenakan kostum SMAN 4 yang bermasalah dengan SMK 2 Jarak Jauh bukan siswanya, melainkan siswa MAN Model. Dia menjelaskan, siswa MAN 1 Model itu sengaja meminjam kostum SMAN 4 agar dibolehkan keluar lingkungan sekolah. Sebab siswa MAN 1 Model tidak dibolehkan keluar dari lingkungan karena memakai pakaian panitia turnament futsal. \"Kami akan mencaritahu siapa siswa SMAN 4 yang telah meminjamkan kostum tersebut kepada siswa MAN 1 Model, sehingga menimbulkan masalah seperti ini,\" ujar Paur. Mengenai adanya mobil salah seorang guru yang kena lemparan batu tersebut, Paur mengatakan akan membicarakan hal itu kepada pihak sekolah SMK 2 Jarak Jauh untuk memperbaikinya.
Sementara itu, Ketua RT 12, Pulungan (49) mengatakan jika warga tidak cepat turun mencegah tawuran tersebut kemungkinan menimbulkan korban. \"Kami langsung datang melerai, karena takut rumah warga ikut menjadi sasaran amukan siswa dari kedua sekolah ini,\" ujar Pulungan di tengah-tengah keramaian tawuran tersebut. Sementara itu, Kapolsek Gading Cempaka AKP Mada Ramadita langsung menuju ke SMKN 2 Kelas Jauh disana ia langsung mengumpulkan seluruh siswa. Dihadapan siswa, ia menegaskan akan menindak tegas bagi siswa saja yang kembali melanjutkan aksi tawuran itu. \"Tawuran lagi, saya akan tindak tegas,\" ucapnya dihadapan siswa. Sayangnya, saat terjadinya tawuran tersebut, pelaksana SMKN 2 Kelas Jauh Drs Elan Nur Yaman sedang sakit. Menggantikannya, pengawas sekolah yang juga pernah menjabat sebagai Kepala SMKN 2 Herdan SPd mengatakan akan merekomendasikan sanksi berat bagi siswa sekolah kejuruan ini yang kembali mengulangi perbuatannya itu. \"Tawuran lagi, saya rekomendasikan langsung ke polisi,\" tegasnya. Tindakan tegas ini dilakukan pihaknya agar siswa disekolah itu tidak lagi terlibat dengan aksi yang hanya disebabkan oleh masalah sepele saja. \"Setelah ini, saya akan kumpulkan lagi anak-anak ini untuk diberikan pengarahan lagi,\" pungkasnya. (128/cw1)