BENGKULUEKSPRESS.COM - Seorang Seller Tokped merasa dirugikan, sebab barang yang ia jual tidak mendapatkan kompensasi meskipun Ia bisa membuktikan bahwa hp yang Ia jual telah dibongkar oleh pembelinya.
Seperti kisah yang dikutip di Mediakonsumen, menjelaskan bahwa seorang seller Tokped yang fokus menjual barang bekas pribadi maupun kerabat dengan nama toko “OmahSeboa”. Selama bisnisnya berjalan Seller tersebut sudah menjual puluhan barang dan mendapatkan bintang 5.
Pada tanggal 16 Juni 2023, seller tersebut mendapatkan pesanan sebuah HP dari akun yang bernama “Anto K” dengan contact person pengiriman atas nama “Jumadi”. Setelah barang diterima, pembeli melakukan komplain karena fitur NFC-nya bermasalah dan pada akhirnya dilakukan retur dengan nama pengirim pada resi pengiriman “Tri Yulianto”. Di sini ada 3 nama berbeda yang menurut saya cukup janggal.
Sebelumnya seller sudah meminta pembeli untuk melampirkan video unboxing & pengetesan tanpa putus sesuai dengan kebijakan pengembalian produk pada toko ini yang tertulis sejak 2022 supaya tidak ada manipulasi maupun kecerobohan seperti kena air yang bisa saja dilakukan oleh pembeli yang menyebabkan garansi hangus.
BACA JUGA:Marak Penipuan Modus Sniffing, OJK Himbau Masyarakat Pengguna M-Banking Waspada
BACA JUGA:Honda Benly 50 Kini Hadir di Indonesia, Motor Super Irit di Dunia
Namun sayangnya dari pihak pembeli hanya bisa melampirkan video unboxing & pengetesan yang ada putusnya. Dan admin Tokped tetap menganggap video tersebut valid. Selanjutnya HP dikirimkan kembali kepada seller.
Pada saat seller lakukan perekaman video unboxing dan pengecekan tanpa putus, terlihat ada bekas pembongkaran dan fitur NFC sudah tidak bisa digunakan lagi. Maka dari itu seller komplain ke pihak Tokped untuk meminta kompensasi dari pembeli karena terdapat indikasi HP pernah dibongkar.
Namun setelah memberikan bukti berupa video boxing & unboxing baik dari seller maupun buyer, hasilnya mengecewakan.
Seller pun menunjukkan dengan video pengetesan yang dilakukan oleh pembeli yang menunjukkan fitur NFC tidak bisa digunakan.
Pada video pengetesan tersebut terlihat pembeli memiliki HP identik, yaitu Redmi Note 8 Pro. Ketika seller cek akun YouTube tersebut, ternyata ada banyak sekali video komplain HP lainnya. Hal ini membuat seller makin curiga, jangan-jangan spare part HP saya sudah dikanibal mengingat kondisi barang saat seller terima sudah renggang.
Secara ringkas terdapat beberapa poin yang menurut seller perlu disoroti di sini:
1. Terdapat jeda antara video unboxing buyer dan pengetesan.
2. Pada video unboxing penjual, HP dalam kondisi rapat.
3. Pada video unboxing pembeli, HP dalam kondisi rapat.